Loved, Hoped, Lost : 5. Paint

155 24 6
                                    

"Apa yang kau lakukan disini?", Suho membuka suaranya lebih dulu.

"Bukankah seharusnya aku yang menanyakan itu padamu?"

"Apa yang sedang dilakukan oleh seorang pria yang sudah bertunangan di rumah wanita lain pada jam segini?", Yuri menatap Suho dengan sinis.

"Yuri, aku.."

"Argghhhhh!", suara teriakan dari dalam rumah membuat perhatian Suho teralih dan ia pun berjalan melewati Yuri begitu saja untuk menghampiri Seohyun.

Yuri mematung di tempatnya dengan kedua tangannya yang terkepal erat di kedua sisi tubuhnya. Kakinya seakan terpantri pada pijakannya dan enggan terangkat untuk segera pergi dari tempat itu.

"Dasar brengsek.", gumam Yuri dengan suaranya yang terdengar sangat berat. Tentu karena emosi yang sedang menyelimutinya kini. Suho yang belum begitu jauh sontak menghentikan langkah kakinya mendengar itu.

"Sebagai manusia, kau harus peduli dengan orang-orang di sekitarmu, Yuri.", ucap Suho tanpa berbalik, namun ia juga tidak kuasa untuk melangkah maju saat ini.

"Akan kuusahakan sungguh, tapi tidak padanya.", balas Yuri menolak dengan keras saran Suho yang pasti tak akan dilakukannya.

Saat itu suara pecahan barang dari dalam rumah terdengar di sela-sela keheningan yang terjadi di antara Yuri dan Suho.

"Aku bersumpah akan membuat hidupnya menderita, jika kau berani untuk melangkahkan kakimu ke sana.", ancam Yuri tanpa berbalik, sedangkan Suho kini berbalik menghadap ke arahnya.

"Kau kejam.", Yuri kali ini berbalik dan menatap tajam ke arah Suho.

"Jadi begini dirimu yang sebenarnya Yuri?"

"Kau sangat mengecewakanku.", ucap Suho sebagai penutup.

"Yakk, asal kau tahu saja, kau sangat sering mengecewakanku. Walau ini cukup tak adil untukku, mari kita anggap ini impas.", balas Yuri.

Keheningan itu kembali terjadi di antara kedua orang itu dengan dilatarbelakangi suara tangisan dan teriakan Seohyun.

"Apa yang kalian lakukan?!", Hwanhee kembali dan terkejut melihat Yuri dan Suho di pekarangan ditambah dari dalam ia Seohyun masih terus berteriak histeris. Ia pun langsung berjalan ke dalam rumah dan mendapati Seohyun terkapar di lantai dengan berbagai barang dijatuhkannya.

Suho masih mematung di tempatnya namun ia masih bisa melihat wanita itu dari pintu yang terbuka. Bahkan matanya sempat bertatapan dengan Seohyun yang terlihat begitu kecewa.

Yuri menyaksikan itu dan kali ini dirinya lah yang ditatap tajam oleh Seohyun. Yuri menunjukkan senyuman sinisnya seakan mengatakan 'lihatlah, dia berada di sisiku.' sebelun pergi meninggalkan tempat itu.

~

Sehun begitu geram saat mendengar cerita kejadian yang dialami Seohyun pagi tadi dari Hwanhee yang memintanya datang ke rumah Seohyun.

"Lalu bagaimana keadaannya sekarang?"

"Aku memberinya obat penenang. Dia sudah bangun dari tidurnya, tapi tidak mau berbicara."

Sehun menghela nafasnya berat sambil sebelah tangannya mengusap wajahnya kasar.

"Baiklah, kau boleh pulang. Aku akan menemaninya.", balas Sehun dan Hwanhee pun mengambil tasnya lalu pergi dari sana.

"Kwon Yuri sialan."

"Dia jelas bukan manusia. Dia iblis.", gerutunya sebal dan penuh emosi lalu berjalan ke kamar Seohyun. Dilihatnya wanita itu duduk di atas tempat tidurnya sambil menatap keluar jendela dengan tatapan kosongnya.

Loved, Hoped, LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang