Loved, Hoped, Lost : 8. Loser

131 23 7
                                    

Di tengah ruangan yang gelap itu, Yuri duduk seorang diri sambil memandangi tiket kapal pesiar pemberian Sehun yang ia letakan di atas meja di depannya.

Kedua tangannya terlipat di depan tubuhnya dengan kedua kakinya yang menyilang. Tadi Sehun berkata ia sangat menyukainya, walau dilanjutkan lagi olehnya bahwa ia menyukainya sebagai seorang penggemar. Tapi ada satu hal yang cukup mengganjal bagi Yuri.

Di sisi lain, Sehun juga berada di ruang tengahnya sambil menatap ponselnya yang sedang menampilkan gerak-gerik Yuri saat ini.

"Aish, apa yang sedang dia lakukan?", gerutu Sehun karena nyatanya sudah setengah jam ia menonton wanita itu dan ia hanya diam.

"Mencurigakan.", ucap Yuri pertama kali setelah keheningan panjangnya. Sementara Sehun mematung di tempatnya hanya karena satu kata itu.

Suara pintu yang dibuka membuat Yuri menoleh ke arah sana dan terlihat Myungsoo yang berjalan ke arahnya.

"Ada apa?", tegur Yuri karena pria itu datang tanpa pemberitahuan apapun. Ia segera menyembunyikan tiket kapal pesiar dari Sehun itu ke dalam saku celananya.

"Ohh, aku hanya penasaran dengan apa saja yang kau katakan pada Kim Suho itu.", Myungsoo duduk di sebelah Yuri dengan santai.

"Aish, karena kau mengingatkannya aku jadi sangat kesal sekarang.", sahut Yuri dengan perubahan ekspresinya.

"Dia bilang apa?", tanya Myungsoo.

"Sesuatu seperti kekecewaan orangtuanya padaku.", jawab Yuri yang berdiri dari sofanya sementara Myungsoo masih tak bergeming ditempatnya.

"Kurang ajar.", ucap pria itu sinis.

"Benar, kata itu yang langsung terlintas di kepalaku waktu itu.", sahut Yuri dari arah dapur lalu tak lama setelahnya kembali dengan beberapa kaleng bir.

"Ouh, kau mau mabuk hari ini?", tanya Myungsoo yang menerima minumannya dengan senang hati.

"Mungkin."

"Ayo kita pergi ke club saja.", ajak Myungsoo.

"Tidak mau. Suho melarangku pergi ke sana.", tolak Yuri sedangkan Myungsoo terlihat memutar matanya malas.

"Yakk, memangnya apa yang kau dapatkan dari dia huh? Kau selalu mempertahankannya padahal dia sangat brengsek.", tanya Myungsoo. Yuri mematap ke arah pria itu tanpa ekspresi selama beberapa detik sebelum mengeluarkan kata-katanya.

"Oi brengsek. Berkacalah sebelum kau berbicara.", sahut Yuri sinis lalu menengguk birnya tanpa mempedulikan reaksi Myungsoo.

Di sisi lain, Sehun terlihat mengerutkan keningnya setelah mengamati interaksi kedua orang itu.

"Aneh sekali."

~

Sehun dan Yuri naik ke kapal pesiar sesuai dengan jadwal yang tertera pada tiket mereka. Tepat setelah acara Yuri selesai, Sehun menjemputnya dan disanalah mereka saat ini.

Keduanya sedang menikmati makan malam mewah yang disajikan di kapal tersebut.

"Omong-omong, kau tidak lelah? Setiap hari berkerja sampai malam karena kau membawakan berita utama.", tanya Sehun membuka percakapan.

"Tidak.", jawab Yuri seadanya.

"Kau pasti sangat menyukai pekerjaanmu.", sahut Sehun sambil memotong steaknya tanpa melihat ke arah Yuri.

"Tentu aku menyukainya, aku tidak akan menekuninya sekeras ini, jika tidak menyukainya.", sahut Yuri.

Sehun melirik ke arlojinya dan beranjak dari kursinya untuk melihat keadaan di luar kapal.

Loved, Hoped, LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang