Sehun menangkap tubuh Yuri yang terkulai lemas itu dan beberapa kali ia mengguncangkan tubuh wanita itu sambil memanggil namanya dengan lantang.
"Kwon Yuri.", panggilnya untuk yang kesekian kalinya dan kali ini Yuri mulai mendapatkan kembali kesadarannya.
Masih dengan sisa tenaganya, Yuri berusaha melepaskan dirinya dari Sehun dan kali ini ia berdiri tanpa mengindahkan uluran tangan Sehun.
Yuri terlihat menatap babi hutan yang sudah bersimbah darah dengan jarak kurang dari dua meter darinya itu.
Perempuan itu tidak mengatakan apapun, namun Sehun yakin mendapati kegundahan yang ditunjukkan Yuri dari raut wajahnya.
"Aneh sekali, kenapa ada seekor babi hutan di jalur perburuan ini?", Sehun membuka suaranya mewakili apa yang juga dipikirkan oleh Yuri namun dia masih bungkam dengan pikirannya sendiri.
"Seseorang mungkin memang merencanakan ini non, kau memang punya banyak musuh ya.", ucap Sehun sedangkan Yuri mengambil senapannya yang terjatuh saat ia sempat tidak sadarkan diri tadi.
Yuri tidak mengatakan apapun, dia segera melangkahkan kakinya pergi setelah menyampirkan senapannya pada bahunya meninggalkan Sehun yang menatapnya tidak percaya.
"Terima kasih, Sehun-ah.", ucap Sehun bermaksud untuk menyindir Yuri walau wanita itu tidak mendengarnya.
"Sialan!", maki Sehun namun akhirnya mengekori jejak Yuri untuk kembali ke camp mereka.
~
Yuri berjalan sendirian ke camp Sementara Sehun memilih untuk mendatangi Suho dan berbicara padanya.
"Bung, sebagai informasi untukmu, tunanganmu itu hampir saja mati karena seekor babi hutan di kawasan berburunya tadi.", ucap Sehun pada Suho yang masih fokus pada kegiatan berburunya.
Mendengar itu, pria yang lebih pendek dari Sehun itu sontak menurunkan senapannya dan menatap ke arah Sehun dalam diamnya.
"Wah, kupikir setidaknya kau menanyakan bagaimana keadaannya terlebih dahulu. Tapi kau malah terlihat tidak bisa berkata-kata.", sindir Sehun yang tidak suka reaksi Suho itu.
"Dimana dia sekarang?", tanya Suho dan mengabaikan kata-kata Sehun sebelumnya.
"Camp. Dia mungkin masih sangat terkejut saat ini.", Suho berjalan melewati Sehun begitu saja tanpa mengatakan apapun.
"Terima kasih untuk informasimu, Tuan Oh.", ucap Sehun untuk dirinya sendiri sambil menatap punggung pria yang menjauh itu jengkel.
"Cih, akhirnya aku menemukan keserasian mereka. Keduanya sama-sama berandalan.", gerutunya sebal lalu ia memutuskan untuk pergi ke ruang pengawasan untuk mencari tahu apakah keberadaan babi hutan itu merupakan ketidaksengajaan atau ada seseorang yang berusaha untuk menyakiti Yuri.
Sesampainya ia di sana, seorang pria berbadan kekar menegurnya untuk menanyakan kepentingan Sehun.
"Ada seekor babi hutan di kawasan berburu ini, apa kau tahu itu?", tanya Sehun sedangkan lawan bicaranya terlihat tidak percaya dengan apa yang dikatakannya.
"Tidak mungkin.."
"Tentu saja itu mungkin! Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri dan menembaknya dengan tanganku sendiri!", sela Sehun dengan nada suaranya yang meninggi sementara pria di depannya terlihat menundukkan kepalanya tidak berani menatapnya.
"Sialan, kau tidak bekerja dengan benar dan mungkin seseorang kehilangan nyawanya hari ini!"
"Maafkan saya tuan.."
"Tidak, bukan aku yang harus kau minta pengampunannya. Tapi akan kusampaikan rasa penyesalanmu padanya, tapi berikan salinan rekaman CCTV yang kuperlukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Loved, Hoped, Lost
FanfictionDalam suatu kisah dengan sudut pandang si baik pasti ada sosok jahat yang menganggu kehidupannya. Namun, siapa yang jahat jika kisah tersebut diceritakan pada sudut pandang si jahat? Semua orang selalu menjadi pemeran utama dalam kehidupan mereka ka...