Happy Reading!
.
.
.*-*-*-*
Bebegig = orang-orangan sawah
Gehu = toge + tahu
Ngurek = mencari belut.
.
.
.Kata orang kalau bertemu seseorang tanpa sengaja lebih dari dua kali, itu artinya jodoh. Ya aamiin kalau ketemunya sama orang yang benar-benar kita suka. Tapiii... Yang jadi masalah, ini nih! sekarang ini Jana malah harus bertemu sama bapaknya bebek! Mana samaan lagi pada ngangon. Mahes ngangon bebek, Jana ngangon Michael alias kambing kesayangannya beserta satu kawan Michael yang tidak punya nama.
Di sawah milik Wa alit, Mahes lagi anteng-antengnya memperhatikan bebeknya yang baru kemarin ia beli. Sambil ngemil gehu hangat, mata pemuda itu tidak pernah lepas untuk terus mengikuti setiap gerak-gerik puluhan bebeknya agar tidak kecolongan.
Sementara Jana, memperhatikan tidak jauh dari sawah itu. Sambil nuntun tambang yang mengait ke leher kambingnya Jana bergumam dongkol.
"Kel, Kel lo liat bebegig itu kan?" Jana menunjuk sarkas pada Mahes yang lagi anteng ngasuh anak-anaknya. "Seruduk sanah!"
"Embeeee!!"
"Ha! Pikasebelen kan? Emang iya."
Entah memang mengerti atau Michael lagi gatal kepala, kambing itu mendusel-dusel manja ke majikannya-emm ralat! Ini lebih ke babu si ya-.. Jana yang sudah kegeeran kekesalannya di dukung Michael, makin yakin buat ngejorokin Mahes ke selokan.
Nyatanya, kebersamaan Jana dan Mahes ketika mereka ikut berbondong-bondong membantu Hasan yang waktu itu keracunan, tidak melunturkan rasa dendam yang masih membekas di hati Jana. Ia masih kesal karena Mahes lebih unggul dalam menarik perhatian Anis. Padahal kalau dipikir-pikir, apa si yang menarik dari Mahes? Orangnya kaku, terlalu serius, datar kaya penggaris, so cakep, so berwibawa, gak seru, pokoknya gak ada menarik-menariknya deh! Tapi aneh, kok anak-anak gadis-gadis termasuk Anis bisa kepincut sama modelan Mahes? Apa Jana harus seperti itu juga biar dia banyak di sukai wanita?
Rasanya Jana ingin sekali membuka lebar-lebar mata para gadis, supaya mereka tahu kalau laki-laki yang berhak diperhatikan cuma dirinya seorang..
Terdengar berlebihan? Iya memang! Sudah biarkan saja. Kita sebut itu SSJ (Suka-suka Jana).
"Embeee..!"
Mahes sontak menoleh. Ia yang lagi nikmat mengunyah gehu harus terlonjak kaget ketika dengan tiba-tiba suara kambing terdengar keras di telinganya.
"Ngangon, Jan?" Mahes bertanya ramah. Namun, yang ditanya malah tidak peduli sama sekali.
"Eh! Eh! Eh!"
Mahes mendadak panik ketika bebek-bebeknya lari tidak karu-karuan. Jangan tanya karena apa, jelas-jelas Jana yang sengaja menggebah gerombolan bebek itu agar lari berpencar, dibantu Michael dan kawannya tentu saja.
"Kejar tuh! Anak-anak lo pada lari." Dengan wajah congkaknya, Jana berjalan ala-ala slowmo melewati Mahes yang sudah sangat sibuk dengan bebek-bebeknya.
Menyebalkan?
Memang!
Mahes yang sudah berhasil mengumpulkan kembali bebek-bebeknya cuma bisa mengelus dada sabar. Sebenarnya ingin sesekali Mahes ketapel kepala Jana sampai bocor, tapi Mahes gak tega. Takut di tuntut terus di penjara. Nanti siapa yang mau ngangon anak-anaknya kalau dia di bui?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita kami, 7 bujang Desa || Nct Dream
Fiksi RemajaHanya cerita sederhana dari sekumpulan bujang-bujang desa yang penuh dengan lika-liku kehidupan. Berusaha menyeimbangkan diri di tengah terpaan jaman yang semakin menggila, membuat mereka semakin mengeratkan genggaman tangan satu sama lain. *-*-*