Part 3

165 26 6
                                    

Cerita ini murni dari hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.
.
.
.
.

Rasanya menyenangkan jika istri dinyatakan hamil untuk kedua kalinya. Artinya calon bayi akan menghiasi kembali rumah yang lama tidak terdengar tangis bayi atau celotehan si kecil yang akan beranjak besar. Karena bagaimanapun si kembar sekarang sudah besar, walau ayah dan ibunya tetap saja menjadikan keduanya bayi mereka yang lucu.

Sayangnya, kehamilan kedua Seungri ini sangat menyiksa dan butuh kesabaran dari keduanya. Dari Seungri yang terlalu sensitif akan bau-bauan dan tantrum yang kadang membuat Jiyong pusing. Yang terparah Seungri tidak bisa makan apapun kecuali susu dan sereal. Itupun harus sereal milik si kembar dan susu yang biasa diminum Jiyong.

Segala makanan kesukaan Seungri sudah Mia coba masakan atas perintah Jiyong, tapi berakhir Seungri muntah hanya tiga suap saja. Buah pun dia hanya makan mangga dan sangat benci stroberi padahal sebelumnya itu buah kesukaannya.

Di hari saat Seungri dinyatakan hamil lagi, Jiyong segera membawanya ke rumah sakit keesokan harinya untuk memastikan jika pemeriksaan Dokter Song tidak salah. Ternyata tidak meleset. Seungri benar-benar hamil memasuki empat minggu.

Hari pertama, Jiyong mengambil cuti kerja pada kakaknya karena dia tak bisa meninggalkan Seungri yang terus mengalami muntah-muntah hebat di pagi hari. Sempat pingsan saking parahnya. Seung Hyun selaku kakaknya terkejut jika adiknya akan memiliki anak keduanya dan langsung mengabari istri tercintanya.

Dae Han dan Hee Jin menjadi sedikit terlantar karena Seungri tak bisa mengurus anak-anaknya. Padahal ini pertama kalinya si kembar sekolah. Semua yang mengurus kebutuhan si kembar adalah Jiyong. Kadang dibantu Mia. Beruntung juga Dae Han dan Hee Jin itu cukup mandiri. Jadi, Jiyong tak begitu kewalahan.

Justru sekarang yang menjadi perhatian lebih adalah istrinya. Semula Jiyong mengajukan cuti satu hari, sekarang bertambah jadi tujuh hari. Jiyong lebih mengkhawatirkan mood Seungri yang gampang berubah.  Apalagi, kondisi Seungri dikatakan tidak terlalu baik.

Pipi tembamnya kini tirus. Berat badan Seungri turun drastis karena kurangnya asupan yang masuk. Sudah terhitung tiga kali dia harus dilarikan ke rumah sakit karena tidak bisa makan dengan benar.

Seperti sekarang ini, kali keempatnya Jiyong harus membawa Seungri ke rumah sakit karena mual parahnya, ditambah dia sakit karena perubahan cuaca. Korea sedang hujan dan Seungri sempat kehujanan meski ketetesan air hujan sedikit saja saat menyambut anak-anaknya pulang sekolah.

Di rumah sakit, kamar VVIP, Seungri tengah menatap jendela yang diguyur air hujan. Dengan dia yang bersandar pada kasur yang telah ditinggikan bagaian kepalanya agar bisa duduk dan selang infus yang menancap di punggung tangannya, Seungri menitikan air mata. Pantulan dirinya terlihat jelas karena di luar sudah gelap.

"Sayang," panggil Jiyong yang melihat istrinya melamun. Jiyong meletakan mangkok berisi bubur di meja kecil.

Seungri menoleh ke arah Jiyong tanpa mau menghapus air matanya. Jiyong tahu jika istrinya pasti sedang menangis meski tidak bersuara. Dengan sabar Jiyong mendekat dan duduk di tepi kasur.

"Kenapa menangis?" tanya Jiyong kemudian menerima pelukan dari Seungri.

"Sedih," jawab Seungri. Dia menyamankan diri di tubuh suaminya. Memeluk Jiyong merupakan hal ternikmat dalam hidupnya.

"Waeyo?"

Seungri menggeleng, dia malah menenggelamkan wajahnya di dada Jiyong.

Jiyong mendesah pelan, "Hahh ... kalau soal anak-anak kau tidak perlu khawatir. Ada aku, para haelmoni dan harabojinya juga Mia. Jangan lupakan samchon mereka."

Symphony Of Nyongtory's Love: A Piece of Memory [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang