Part 24

43 16 5
                                    

Cerita ini murni dari hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.

.

.

.

.

"Mommy, Hee Jin izin tidak masuk sekolah ya," rayu Hee Jin pagi ini tepat hari senin.

Seungri mengernyit sambil menaruh piring berisi sarapan untuk si bungsu. Dia pikir anaknya mungkin sakit.

"Wae? Kau sakit?"

Hee Jin menggeleng, tapi tatapannya lesu.

"Jadi?"

"Hee Jin lelah. Mau istirahat saja," ucapnya setengah ngambek.

"Kemarin 'kan sudah istirahat cukup dari liburanmu," ujar Seungri menghampiri putrinya.

"Tapi, Hee Jin masih capek. Mau di rumah saja," rengek si bungsu.

"Mana oppamu?"

Seungri duduk di kursi karena pinggangnya mulai terasa pegal. Perut besarnya diusap agar si kecil tenang.

"Di sini, Mom!" jawab Dae Han baru keluar dari kamar seraya bawa tas Hee Jin. "Ini tasmu!"

"Ishhh, aku tidak mau sekolah!" rengek Hee Jin sambil melempar tas yang diberikan Dae Han.

Seungri geleng kepala dengan drama pagi hari yang dilakukan putrinya. Ini juga kali pertamanya Hee Jin bertingkah seperti itu.

"Hee Jin! Siapa yang mengajarimu kurang ajar?" omel Seungri sedikit dengan nada tinggi.

"Mommy, Hee Jin tidak mau sekolah!"

Anak itu sudah cemberut dengan mata yang siap mengeluarkan air mata. Tensi darah Seungri mendadak naik karena kesal melihat tingkah anaknya.

"Ambil tasmu dan segera makan sarapanmu!"

Hee Jin akhirnya menangis keras. Dia sungguh tidak ingin sekolah pagi ini, sementara Dae Han di dekatnya untuk membujuk adiknya.

"Jin-ah, bukankah sudah janji dengan Oppa?"

"Tapi, Hee Jin tidak mau sekolah. Oppa, Hee Jin mau di rumah saja."

"Ada apa ini? Kenapa ribut sekali? Dan, kenapa kau menangis?" tanya Jiyong dan melihat putrinya menangis tanpa mau menggendongnya.

"Daddy, Hee Jin tidak mau sekolah! Boleh ya?"

Jiyong hanya melihat Hee Jin yang tengah memeluk pinggangnya. Kemudian matanya melirik pada Omeganya yang sedang memijat keningnya.

"Anakmu tidak mau sekolah dengan alasan capek! Aku harus ke kantor, lalu pulang untuk siapkan makan siang untuk kalian semua," tutur Seungri tentang agenda yang perlu dia lakukan hari ini.

Symphony Of Nyongtory's Love: A Piece of Memory [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang