Cerita ini murni dari hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!
.
.
.
.
.
Seungri mengikuti Jiyong yang terlihat marah dengannya. Feromon yang dirasakan Seungri bukan sekedar untuk membuatnya tunduk, melainkan hal lain.
"Hyung, apa kau marah denganku?"
"Menurutmu?" Jiyong balik bertanya dengan terus berjalan menuju kamarnya melewati meja makan.
Sedangkan kedua anaknya sedang berada di meja makan bersiap untuk menyantap makanan yang dibelikan oleh Seungri. Mereka melihat kedua orang-tuanya seperti sedang bersitegang.
"Oppa, daddy dan mommy bertengkar?" tanya Hee Jin dengan mata tetap mengarah pada Jiyong dan Seungri yangv melintasa.
"Tidak tahu. Sebaiknya kita makan saja," ucap Dae Han.
Hee Jin mengangguk dan menuruti yang diminta kembarannya. Meski Dae Han sendiri juga larut dalam pikirannya tentang Jiyong yang tiba-tiba terlihat marah pada Seungri, juga dia yang sebagai Alpha merasakan ada yang berbeda dari Jiyong.
"Oppa, aroma daddy ...."
"Sudah, jangan pikirkan! Makan saja!" titah Dae Han. Sepertinya Hee Jin pun merasa yang sama karena dia adalah omega di rumah ini setelah ibunya. Hee Jin pun mengangguk lagi.
Sementara Jiyong dan Seungri masih bersitegang.
"Hyung, Akira temanku."
Jiyong berbalik badan sebelum masuk ke kamar. Dia menatap dingin istrinya.
"Dan dia Alpha!"
Seungri tercekat sendiri. Faktanya memang begitu, Akira yang seorang Alpha tetap menginginkan Omega seperti Seungri dan ini merupakan ancaman bagi Alpha lain.
"Jiyong Hyung, jangan-jangan kau sedang ...," ucap Seungri dengan memegang lengan Jiyong.
"Kau tahu dia Alpha dan kau bilang kau istriku. Seharusnya kau tidak bersamanya," geram Jiyong.
"Hyung, mianhae."
Brak!
Pintu kamar dibanting Jiyong tepat di depan Seungri. Dia memejamkan mata dengan menghela napas. Suaminya tak pernah begitu selama pernikahan mereka. Bahkan ketika Jiyong cemburu sekalipun hanya akan mendiami dan adu mulut.
Seungri memilih melihat anak-anaknya dulu. Memastikan mereka menikmati makan mereka tanpa terganggu dengan pertengkaran orang-tuanya. Dia tersenyum saat melihat Hee Jin dan Dae Han hampir menghabiskan bibimbap yang dibawanya tadi.
"Bagaimana? Kalian suka?"
Keduanya mengangguk. Seungri duduk tepat di depan si kembar sambil menyaksikan anak-anaknya makan. Senyumnya terlihat semu. Tak lupa calon anaknya yang dipastikan berjenis kelamin laki-laki lagi dia usap.
"Mommy sudah makan?" tanya Dae Han.
"Sudah. Mommy dan adik bayi sudah kenyang."
"Mommy sakit?"
Seungri mengerutkan kedua alisnya. Kenapa putranya selalu peka dengannya. Dae Han sungguh Alpha serupa dengan suaminya. Setidaknya ini yang jadi penghiburan Seungri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony Of Nyongtory's Love: A Piece of Memory [End]
FanfictionTerkadang setiap perjalanan hidup, keinginan dan impian tak selalu berjalan mulus sesuai yang dibayangkan. Itupun terjadi pada keluarga kecil Nyongtory. Cobaan berat kembali menerpa kehidupan Jiyong beserta keluarganya. Mampukah mereka menghadapi...