Cerita ini murni dari hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!
.
.
.
.
.
Mobil milik Jiyong telah tiba di kantor. Dengan dituntun sang suami, Seungri berjalan menuju lift meski jalannya cukup lambat. Baru kali ini Jiyong rasakan Seungri sangat perlahan jalannya.Bagi pegawai Kwon Do, pemandangan ini sangat langka. Sang Omega justru yang diantar oleh Alphanya yang notabene pemilik perusahaan untuk bekerja.
Tiba di depan lift Seungri sempat berpegangan sebentar sambil mengatur napasnya. Jalan kali ini membuatnya lelah. Perutnya sesekali kram.
"Hyung, ponselku ketinggalan di mobil," ujar Seungri tiba-tiba dia teringat akan ponselnya yang tidak dia temukan di saku bajunya.
"Kau bisa tunggu aku di sini?"
"Iya, aku tunggu kau."
Jiyong memastikan Seungri bisa ditinggal, dia pun segera berlari ke lobi parkir tempat terakhir dirinya turun.
Sementara Seungri bersandar di dinding sebelah pintu lift karena kaki juga pinggangnya sakit.
"Tunggu sebentar. Daddymu sedang ambil ponsel Mommy," ucap Seungri sambil mengusap perutnya.
"Nyonya, kau baik-baik saja? Ada yang bisa saya bantu?" tanya satu pegawai yang kebetulan ingin menggunakan lift.
"Tak apa. Aku tunggu suamiku. Khawatir dia akan mencariku," jawab Seungri.
"Nyonya yakin?" Pegawai pria berstatus Beta terlihat khawatir dengan Seungri.
"Sangat yakin. Sudah, kau duluan saja. Nanti terlambat bekerja."
Si pegawai mengangguk ragu juga cemas.
"Baiklah, saya duluan."
Pegawai itu masuk lift dan tinggal dirinya sendiri masih bersandar di dinding. Nyeri di perutnya cukup sering hari ini, tapi Seungri masih anggap mungkin dia hanya mengalami kontraksi palsu.
"Aw sshh ughh," Seungri merintih sampai dia hampir jatuh.
Greb
Akira menangkap tangan Seungri agar tidak jatuh ke lantai. Seungri mendongak untuk melihat siapa yang membantunya.
"Akira? Sedang apa kau di sini?"
"Kau tidak apa-apa? Di mana suamimu?" Akira tidak menjawab pertanyaan Seungri di awal karena dia cemas sekarang.
"Sedang ambil ponselku yang ketinggalan di mobil," jawab Seungri.
"Ayo, kuantar kau ke ruangan Jiyong."
"Tidak perlu. Aku ha-"
"Sudah berapa kali aku katakan untuk jauhkan tanganmu dari istriku!" teriam Jiyong saat melihat Akira masih memegangi Seungri.
Para pegawai yang ada di lobi sontak melihat ke arah Jiyong.
"Apa telingamu tidak berfungsi?" Marah Jiyong berdiri tepat di depan Akira dengan amat sangat.
"Jiyong, ini bukan seperti yang kau lihat. Biar aku jelaskan dulu," ucap Akira berusaha menenangkan sang Alpha yang sedang marah besar.
Buagh
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony Of Nyongtory's Love: A Piece of Memory [End]
FanfictionTerkadang setiap perjalanan hidup, keinginan dan impian tak selalu berjalan mulus sesuai yang dibayangkan. Itupun terjadi pada keluarga kecil Nyongtory. Cobaan berat kembali menerpa kehidupan Jiyong beserta keluarganya. Mampukah mereka menghadapi...