Cerita ini murni dari hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!
.
.
.
.
.Mari kita percepat saja masa kehamilan Seungri yang sudah memasuki tiga bulan. Jiyong bisa bernapas lega karena istrinya sudah seperti sedia kala dengan nafsu makan yang bisa dikatakan cukup baik. Tak ada lagi drama mual ataupun muntah baru makan tiga sendok. Hampir segala makanan yang dihidangkan di meja makan dilibas Seungri. Bahkan apa yang ingin dimakan oleh istrinya Jiyong selalu kabulkan. Kalau kata Seungri itu merupakan balas dendam ketika dia tak bisa makan setelah dua bulan lamanya.
Sekarang ibu dua anak itu sudah terlihat lebih montok dan berisi seperti sedia kala. Mala membuat alpha di rumahnya sering kesulitan menahan birahinya hanya karena melihat tubuh Seungri. Terlebih jika istrinya baru selesai mandi. Dengan jubah mandi putih menutupi perutnya yang sudah menonjol, tak bisa membuat Jiyong untuk tidak menyentuhnya. Kesukaannya adalah memeluk Seungri dari belakang , menciumi tengkuk hingga pundaknya dengan tangan mengusap-usap perutnya yang kadang istrinya harus menghentikan pergerakan suaminya agar tidak kelebihan.
Suka bablas tangan Jiyong tuh!
Tapi, bukan Jiyong namanya kalau tidak bisa menaklukan omeganya. Dengan melepas feromonnya saja sudah meluluh lantakan pertahanan Seungri. Juga tak khayal Seungri melawan dengan feromonnya sendiri jika sedang tak ingin. Berakhir dengan perang feromon yang kadang membuat kesal orang serumah. Mia sang beta, Dae Han si alpha kecil dan Hee Jin si omega imut ini selalu ingin mengarungi keduanya. Sayangnya, mereka masih sayang Jiyong dan Seungri.
Hari ini cerah sekali, pas untuk melakukan liburan bersama keluarga dan kebetulan ini memang weekend. Jiyong libur kerja. Jadi, Daddy muda dan tampan ini mengajak keluarga kecilnya untuk rekreasi ke taman hiburan. Permintaan Seungri lebih tepatnya. Dia sedang ngidam ingin main di taman hiburan. Tentu saja si kembar paling semangat.
Dikarenakan ini acara keluarga, jadi Jiyong sendiri yang menyetir mobil. Jae Ho selaku supir pribadi disuruh mengikuti mobil mereka di belakang dengan beberapa pengawal lainnya. Pengawasan tetap tak boleh lepas. Bagaimana juga mereka orang-orang penting.
Di sinilah mereka sekarang, di taman hiburan yang ramai. Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam, Jiyong dan keluarga memesan tiket masuk juga untuk para pengawalnya.
"Oppa, ayo kita main itu!" seru Hee Jin menunjuk pada roller coaster yang sedang jungkir balik di relnya.
"Kita tidak boleh naik itu, masih kecil."
"Kata siapa kecil? Kita sudah besar lho, Oppa. Buktinya kita sudah mau punya adik," balas Hee Jin.
"Punya adik bukan berarti kita besar. Ini tuh badan kita yang belum cukup tinggi," jelas Dae Han. Seungri tertawa dengar anak kembarnya adu pendapat.
"Tidak perlu debat! Kalian main yang aman saja," titah Tuan Besar Kwon sudah turun, kedua anaknya tak dapat membantah.
"Mommy mau naik itu," Seungri menunjuk pada arena kereta santai yang juga bisa dinaiki oleh anak berusia 5-6 tahun.
"Let's go, Mommy!" seru kedua anaknya.
Seungri digandeng kedua anaknya kanan dan kiri menuju arena yang dimaksud, Jiyong mengawal mereka dari belakang. Tersenyum melihat bagaimana keluarganya menikmati liburan mereka. Padahal mereka baru juga datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony Of Nyongtory's Love: A Piece of Memory [End]
FanfictionTerkadang setiap perjalanan hidup, keinginan dan impian tak selalu berjalan mulus sesuai yang dibayangkan. Itupun terjadi pada keluarga kecil Nyongtory. Cobaan berat kembali menerpa kehidupan Jiyong beserta keluarganya. Mampukah mereka menghadapi...