Cerita ini murni dari hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!
.
.
.
.
.
Seungri merasa itu adalah feromon Jiyong, jadi tanpa ragu dia segera merangkul leher suaminya dan menghidu dalam-dalam aromanya di dada Jiyong. Pusingnya cukup berkurang. Jiyong sendiri hanya melirik istrinya yang masih terpejam."Ke rumah saja," pinta Seungri.
"Seharusnya kau ke rumah sakit," ujar Jiyong.
Seungri menggeleng. Rangkulan di leher sang suami mengerat karena takut keinginannya tak dikabulkan. Feromon Seungri sungguh kacau saat ini.
"Baiklah. Pulang!" kata Jiyong.
Sementara Akira hanya bisa melihat pasangan itu menjauh darinya. Langkahnya telat lagi dan akan selalu seperti itu. Dari awal memang dia sudah kalah dari Alpha Kwon. Bahkan saat dirinya mendekat lagi pada Seungri pun terjadi hal yang sama.
Paha Jiyong sedang berfungsi sebagai bantal untuk kepala istrinya. Seungri sengaja dibaringkan di dalam mobil sampai tiba ke rumah. Jiyong perhatikan tidur istrinya ini tidak tenang.
"Sudah kubilang jangan makan pedas!"
"Hueee jangan marahi aku! Hiks Eommaaa, suamiku tidak sayang lagi!"
Pusing menyelekit menyerang Jiyong lagi. Uraian ingatan lain merasuk. Potongan ingatannya masih berantakan. Dia kebingungan sekarang.
Telapak tangan Jiyong menyentuh kening Seungri yang ternyata menghangat. Kondisi Seungri ternyata turun sejak kemarin. Ditambah dia kelelahan karena harus melayani suaminya yang rut.
"Jiyong, apa sebaiknya kita ke rumah sakit?" tanya Soo Hyuk yang mengawal Seungri.
Jiyong menatap istrinya yang sepertinya belum mau bangun. Dia ragu apakah Seungri akan tahu jika sampai dibawa ke rumah sakit.
"Kita ke san-"
"Ungh! Tidak mau! Aku maunya pulang," rengek Seungri.
"Pulang saja," Jiyong ambil putusan. Istrinya tidak bisa ditipu.
Tiba di rumah, Jiyong menggendong Seungri masuk ke dalam rumah. Mia yang menyambut kaget melihat tuannya sedang menggendong sang nyonya.
"Tuan ..."
"Panggilkan dokter yang biasa memeriksanya," titah Jiyong. Lupa ingatan tidak akan menghilangkan sifat kealphaannya.
"Baik, Tuan!"
Jiyong membawa Seungri ke kamar utama mereka. Memasuki kamar itu terasa asing baginya. Dia tetap bisa melihat banyak foto kecil yang terpajang di atas nakas. Dari ketika Jiyong menyatakan dirinya Alpha untuk Seungri yang dia dapat dari teman kuliahnya, hingga lahirnya si kembar. Lalu, ketika di kembar sudah mulai bisa berjalan yang dipandu olehnya sendiri.
Seungri memang suka memajang hal unik.
Suaminya menyelimutinya. Jiyong duduk di tepian kasur dengan memandangi seluruh wajah Seungri. Itu membuat jantung Jiyong kembali berdebar cukup cepat.
"Sudah tahu sakit, kenapa harus pergi ke kantor!" dumal Jiyong tanpa sadar. Seungri sendiri sudah mulai tidak sadarkan diri.
Setengah jam kemudian dokter datang memeriksa Seungri. Hanya melihat sang dokter menyentuh istrinya entah Jiyong merasa tidak nyaman. Sang dokter juga merasakan feromon alpha milik Jiyong tengah membentengi Seungri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony Of Nyongtory's Love: A Piece of Memory [End]
FanficTerkadang setiap perjalanan hidup, keinginan dan impian tak selalu berjalan mulus sesuai yang dibayangkan. Itupun terjadi pada keluarga kecil Nyongtory. Cobaan berat kembali menerpa kehidupan Jiyong beserta keluarganya. Mampukah mereka menghadapi...