Cerita ini murni dari hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!
.
.
.
.
.
"Bos, kau masih waras, 'kan?""Maksudmu?" Akira mengernyit.
"Kau masih berniat mendekati istri orang?" tuduh Sehun.
Akira diam. Dia sedikit tersenyum. "Bukan mendekati. Aku hanya menjaganya selama suaminya tidak ingat apa-apa," jawab Akira.
"Itu sama saja! Kau tidak lihat bagaiman menyeramkannya Jiyong jika sudah merasa teritorial diganggu. Kau ini suka sekali cari masalah," ujar Sehun.
"Kalau itu akan menguntungkan, kenapa tidak," tandas Akira.
Sehun ikut mengernyit. "Menguntungkan bagi siapa?"
"Keduanya," jawaban Akira membuat Sehun makin bingung.
"Ah, aku tidak tahulah! Kalau ada apa-apa aku tidak ikut campur!" gerutu Sehun. Akira hanya tersenyum. Dia seperti menyembunyikan sesuatu dari Sehun.
....
"Kau yakin dengan keputusanmu?" tanya Seung Hyun pada sang adik melalui panggilan telpon.
"Yakin!" tegas Jiyong.
Bukan Seung Hyun tidak senang akan kembalinya sang adik di perusahaan. Justru dia yang tidak yakin dengan keadaan Jiyong yang sekarang. Adiknya bahkan tidak ingat bagaimana caranya kerja di kantor. Seung Hyun mengetuk-ketuk meja dengan jari-jarinya.
"Apa yang membuatmu berubah pikiran? Sejauh ini adik ipar kerjanya sangat baik," ujar Seung Hyun.
"Istriku sedang hamil besar. Aku tidak mau dia kelelahan," Jiyong beralasan.
Seung Hyun masih tidak percaya. Dia yakin ada yang mengganggu pikiran adiknya karena ini sangat mendadak.
"Apa Adik ipar ada di dekatmu?" tanya Seung Hyun.
Jiyong sempat melirik Seungri yang sedang menonton TV sambil ngemil.
"Iya, dia ada di sebelahku," jawab Jiyong.
"Berikan ponselmu padanya," titah Seung Hyun. Tapi, Jiyong sepertinya tidak suka.
"Untuk apa?" tanya Jiyong.
"Berikan padanya! Ada yang perlu aku pastikan atau kau tidak perlu kembali ke kantor sampai ingatanmu pulih," tegas Seung Hyun.
Jiyong akhirnya menuruti permintaan sang kakak. "Seung Hyun ingin bicara denganmu," kata Jiyong seraya menyerahkan ponselnya.
"Hm? Aku?" Seungri mengambil ponsel suaminya dan menjawab panggilan kakak iparnya. "Wae, Hyung?"
"Seungri-ah, benarkah suamimu ingin kembali ke kantor?"
"Iya, Hyung. Tadi Jiyong Hyung bilang seperti itu denganku," jawab Seungri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony Of Nyongtory's Love: A Piece of Memory [End]
FanfictionTerkadang setiap perjalanan hidup, keinginan dan impian tak selalu berjalan mulus sesuai yang dibayangkan. Itupun terjadi pada keluarga kecil Nyongtory. Cobaan berat kembali menerpa kehidupan Jiyong beserta keluarganya. Mampukah mereka menghadapi...