Part 23

57 15 9
                                    

Cerita ini murni dari hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.

.

.

.

.

Sementara yang di dalam bungalow, Seungri sedang duduk di pinggir kasur sambil memberengut kesal. Jiyong melihatnya dari balik pintu lebih dulu.

"Seungri-ah ...," panggil Jiyong pelan.

"Diam! Jangan ganggu aku!" sungut Seungri.

"Kau belum makan," kata Jiyong.

"Sudah kenyang!" ketus Seungri. Sedikit heran juga dengan nada suara Jiyong yang jadi lembut.

Jiyong ikut duduk di sebelah Seungri. Berniat untuk membujuknya.

"Makan dulu! Tidak baik untuk bayimu!" bujuk Jiyong.

"Bayimu juga! Aku sudah terlanjur kenyang karena ulah kalian berdua," gerutu Seungri.

"Tapi, Akira duluan yang mulai!" Jiyong membela diri.

"Kadang aku bingung denganmu. Sebenarnya kau ini lupa ingatan atau tidak sih?"

Seungri mulai meragukan akan ingatan Jiyong yang kata dokter hilang sementara alias amnesia. Itu karena dari tingkah dan sikap Jiyong yang bertolak belakang dengan amnesianya.

"Aku memang tidak ingat apa-apa. Aku sendiri juga tidak mengerti kenapa aku tidak suka saat melihatmu bersama dengannya. Apalagi, sejak kita melakukan hubungan intim," jelas Jiyong.

"Tidak perlu kau perjelas yang terakhir itu!" gerutu Seungri yang sebenarnya malu. Jiyong sih hanya senyum-senyum tipis. Ingin rasanya memukul belakang kepala suaminya.

"Baiklah, aku minta maaf. Kau harus makan sekarang atau aku akan menyuapimu kalau tidak mau makan," ancam Jiyong.

Seungri jadi senyum sendiri dan mendapat pikiran usil dari ancaman suaminya itu. Nampaknya ancam itu tak berguna baginya.

"Kalau begitu aku pilih tidak mau makan!" jawab Seungri.

"Hm?" Jiyong mengerutkan kening tak mengerti.

"Aku pilih tidak mau makan karena aku maunya kau suapi!" jelas Seungri yang mulai geregetan dengan suaminya.

"Oh, baiklah!"

Setelah mengatakan kalimat yang singkat itu, Jiyong beranjak dan keluar kamar. Dia kembali lagi ke tempat di mana anak-anaknya masih menikmati makan. Dalam diam Jiyong mengambil makanan milik Seungri. Jiyong mendapat perhatian khusus dari mereka yang ada di tempat yang sama. Tapi, dia terlihat tidak peduli. Setelah itu dia kembali ke dalam bungalow.

"Lihat, Daddymu sangat sayang dengan mommy. Kau harus tahu kalau daddymu itu sangat pencemburu," gumam Seungri pada anak yang ada di dalam kandungannya. Dia semakin tersenyum saat melihat Jiyong sedang membawakan makanan untuknya. Jiyong pun duduk lagi di dekatnya.

Symphony Of Nyongtory's Love: A Piece of Memory [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang