Part 15

54 17 16
                                    

Cerita ini murni dari hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.

.

.

.

.

Tiga bulan sebelumnya, dokter telah memperbolehkan Jiyong untuk pulang setelah dirawat selama dua minggu. Keluarga besar memutuskan untuk membiarkan Jiyong dirawat Seungri. Berpikir dengan begitu mungkin ingatannya akan pulih perlahan. 

Jiyong sangat ditunggu oleh kedua anaknya di rumah karena memang belum bertemu dengan sang ayah sejak diberi tahu jika sang ayah telah sadar. Seungri perlu mempersiapkan mental akan reaksi kedua anaknya nanti.

"Masuk, Hyung. Ini rumahmu," kata Seungri yang mengajak masuk suaminya.

Jiyong ragu untuk melangkah masuk ke dalam rumah karena dia merasa asing. Namun, di sisi lain juga ada yang mendorongnya untuk tetap melangkah untuk mencari tahu siapa dia sebenarnya. Matanya melihat isi rumah dan yang pertama dilihatnya adalah foto besar yang terpajang di ruang tamu. Foto di mana ada dirinya dan Seungri. Jiyong memandanginya lamat.

"Itu foto pernikahan kita. Dua tahun setelah aku lulus kuliah kau mengajakku menikah. Kau bilang aku Omegamu tanpa ragu di kampus di depan banyak mahasiswa," jelas Seungri sedikit mengingat masa manis itu.

Bayang samar itu muncul di ingatan Jiyong. Namun, ingatan itu hilang bagai asap. Dia pun menatap Seungri yang sedang asyik menceritakan tentang mereka berdua. 

"Hyung, lihat ini. Ini Foto saat si kembar lahir. Mereka lucu ya. Kau panik saat aku mengalami kontraksi hingga salah pakai sendal dan hanya pakai kaos serta celana pendek saja," Seungri bercerita, "dan itu foto terbaru saat mereka memasuki usia lima tahun."

"Daddyyyy!!!" teriak Hee Jin yang langsung memeluk pinggang Jiyong.

Cerita yang disampaikan Seungri tertunda sebentar saat putrinya dengan tidak sabar muncul dari kamarnya. Jiyong tidak bereaksi apapun saat putrinya memeluk. Dia hanya melihat pada gadis kecil itu. Sementara Dae Han sudah merasa ada yang aneh dengan Jiyong. 

"Daddy kenapa diam saja?" tanya Hee Jin yang sedikit menjauhkan badannya untuk melihat Jiyong.

"Kau siapa? Siapa yang kau panggil 'daddy'?"

Mata Hee Jin berkedip-kedip bingung. Dia tak mengerti kenapa reaksi Jiyong seperti itu.

"Mommy?" Hee Jin menatap Seungri penuh tanya, sementara Jiyong meninggalkan anaknya begitu saja. Hee Jin mencelos jadinya.

"Daddy ... Daddy kenapa cuekin Hee Jin?"

Anak itu mulai mengembun matanya karena air mata. Tak ada semenit putri kecil Jiyong menangis keras.

"Mommy, daddy benci aku ya? Kok aku didiamkan?" adunya pada sang ibu. Seungri berusaha kuat di depan anak-anaknya.

"Hee Jin-ah, Dae Han-ah ... Daddy kalian tidak benci kalian. Daddy masih sakit dan sakitnya daddy tidak bisa ingat siapa-siapa," jelas Seungri sebisa mungkin dengan bahasa sederhana agar anaknya paham.

Symphony Of Nyongtory's Love: A Piece of Memory [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang