26

877 55 0
                                    

Jennie POV:

Aku menjelaskan semua yang terjadi di kamar Mereka terkejut, karena Lisa tidak pernah mengamuk seperti itu sebelumnya.

"Wow Jen dia terlalu sensitif akhir-akhir ini dan aku ingin tahu apakah ini adalah haid yang membuatnya seperti ini.." Jisoo sambil menghela nafas menggelengkan kepalanya.

"Aku tahu, tapi kita akan lihat kapan haidnya berakhir. Maksudku dia juga memukul dirinya sendiri" kataku

"Baiklah kita pergi dulu karena kita harus ke sekolah hari ini sampai jumpa lagi!" kata Seulgi.

"Tunggu, sebentar Bae,Kau akan ke sekolah atau disini untuk membantu Lisa?" tanya Rose.

"Um, kurasa aku disini saja karena harus menenangkannya." Irene kami mengangguk padanya.

"Oke bye Irene kita akan bertemu nanti di rumah!" kata gadis-gadis itu dan Irene mengangguk pada mereka.

Irene dan teman-temannya tinggal bersama dirumah yang bersama Sejak awal sekolah menengah. Orang tua mereka setuju dengan mereka jadi mereka sekarang tinggal bersama.

Gadis-gadis itu akhirnya meninggalkan rumah dan di sudut mataku aku melihat Irene sedang di dapur, terlihat sedikit cemas? Aku menghampirinya dan menepuk pundaknya.

"Bae, ada apa, kau terlihat agak aneh?" Aku bertanya pada Irene dan dia menatapku gugup.

"Itu karena aku harus memberitahu kalian semua sesuatu, bahwa aku perlu memberitahumu selama bertahun-tahun kurasa kalian harus mengetahuinya sekarang.!" kata Irene cemas dan aku mengangguk ragu.

"Jisoo dan Rose Irene akan memberitahu kita sesuatu!" aku berteriak dari dapur Irene langsung membekap mulutku.

"Diam, Jen, kau akan membangunkan Lisa!" Irene memarahku

“Ups maaf Irene..” kataku takut dan Chaesoo akhirnya keluar dari ruang tamu.

"Ada apa Jen?" Rosie bertanya dan Jisoo mengangguk.

"Yah, Irene bilang dia perlu membicarakan sesuatu dengan kita," kataku.

"Ada apa Bae?"" Jisoo bertanya pada Irene dan Irene menghela nafas.

"Sebenarnya Lisa adalah adik perempuanku.." kata Irene

Aku, Jisoo dan Rose ber'Oh ria sambil mengangguk Tapi 3 detik kemudian kami melebarkan matanya

"APA!" Pekik kami bertiga dan Irene menunduk sambil mengangguk.

My Baby Lili Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang