40

1K 52 0
                                    

Hari ini aku sangat sedih karena Jennie harus pergi latihan menari karena dia akan mengadakan konser dalam beberapa hari.

Pasukan dan aku baru saja berada di tempat makan siang kami yang biasa, tetapi aku terlalu sedih jadi aku  tidak makan. Irene pasti menyadari aku tidak makan jadi dia duduk disampingku.

"Lisa kenapa kamu tidak makan?" Irene berkata dengan prihatin tapi aku hanya mengangkat bahu.

"Irene, dia seperti itu karena Jennie tidak ada di sini." Seulgi menjelaskan dan Irene menggelengkan kepalanya.

"Ya ampun Lisayah, kamu harus makan walaupun Jennie tidak ada di sini. Dia akan marah padaku jika dia tahu kamu tidak makan siang!" Irene menegurku tapi aku hanya diam

"Aku tidak mau makan! Aku tidak lapar." kataku dengan frustrasi.

"Lisa makan sekarang! Setidaknya makan sedikit, ayo Lili!" Irene

"T-tapi aku tidak mau." Kataku dengan nada serak dan Seulgi melebarkannya mata.

"Yah! Bae jangan memaksanya, lihat dia dia sudah menangis!" kata Seulgi dalam ketidakpercayaan dan menghampiriku.

"Irene kembali ke tempat dudukmu, aku akan menangani Lisa sekarang juga." kata Seulgi dengan tenang dan Irene pergi ke kursinya dengan kesal.

Kepalaku tertunduk dengan tangan bersilang karena aku menangis dan menangis frustrasi. Aku hanya ingin Nini-ku...

Seulgi duduk di sampingku dan menangkup wajahku dengan tangannya. Dia menatapku seperti dia hendak berbicara dengan anak kecil yang baru saja mengamuk.

"Lisayah.. Aku tahu kamu kangen Jennie, tapi kamu harus makan ya? Tapi kalau kamu benar-benar tidak ingin makan sekarang, lalu makan nanti sesampainya di rumah oke?" Seulgi berkata kepadaku dengan lembut dan aku tersenyum sebagai jawabannya.

"Oke unnie!" Aku berkata dengan gembira dan dia tertawa padaku.

"Lisayah kamu mau ke tempatmu di pohon itu? Aku mau kasih tahu sesuatu!" Seulgj berkata penuh semangat dan aku mengangguk padanya.

"Oke! Teman-teman, kita akan segera ke The Spot, tapi kita akan kembali segera!" Seulgi berkata kepada Pasukan dan mereka mengangguk padanya.

"Oke, ayo pergi!" Seulgi berkata dengan gembira dan menyeretku bersamanya.

Kami kemudian berlari ke The Spot bersama-sama dan duduk di sebuah bangku. saya dulu bersemangat dengan apa yang Seulgi akan katakan padaku!

"Baiklah, jadi Lisa aku tidak bisa menanyakan sesuatu padamu!" Seulgi bertanya padaku dan aku mengangguk

"Oke, ini lebih seperti pesanan tapi hanya sekali saja oke?" Seulgi dan aku mengangguk padanya perlahan.

"Baiklah, jadi aku ingin kamu mulai menelepon Jennie, Daddy! Supaya kamu bisa meneleponnya apapun nama panggilan dia sekarang tapi kamu juga harus memanggilnya Daddy!" Seulgi berkata dengan gembira dan aku melebarkan mataku.

"A-apa, tapi Jennie bukan Daddy ku, dia kekasihku unnie!"kataku bilang dan Seulgi menutup wajahnya sendiri.

"Astaga, aku lupa betapa polosnya kamu.." gumam Seulgi.

"Aku tahu Lisa, aku juga tidak mengatakan bahwa dia adalah Daddymu! Hanya saja gadis-gadis suka menelepon kekasih mereka! Jangan khawatir Jennie akan menyukainya!" Kata Seulgi.

"Hm.. Baiklah unnie aku akan mulai memanggil Jennie Daddy'!" kataku bersemangat dan Seulgi melompat ke udara dengan gembira.

Apa apaan? Kenapa Seulgi unnie begitu bersemangat padahal itu hanya sekedar nama untuk dipanggil ? Wow Irene kamu punya sesuatu di sini..

My Baby Lili Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang