37

797 49 1
                                    

Irene berjalan ke arah kami dengan wajah datarnya dan memisahkan Lisa dari Rose.

"Ceritakan padaku apa yang terjadi Lalisa!" Irene dengan tegas sementara Lisa hanya menunduk.

Lisa tidak mengatakan apapun membuat Irene semakin marah. Jisoo? Dia sudah kabur karena takut pada Irene? Ck, sungguh menyebalkan.

"Lisa, sebaiknya kamu katakan sesuatu sekarang sebelum aku membentakmu." Irene dengan dingin dan Lisa pun menangis.

Aku melebarkan mataku dan membawanya dalam dekapanku.
Dia terisak ke dadaku sementara Irene menatapku tak percaya.

"Aishh Jennie, apa yang kau lakukan!" Bisik Irene dan aku memutar mataku.

"Irene apa kau tidak lihat dia menangis karena cemburu! Alasannya kenapa aku menyuruhmu datang ke sini adalah agar membantuku untuk menenangkannya setelah bermimpi traumatis tadi malam!" teriakku pada Irene sambil menggendong Lisa.

"A-Apa mimpinya?" Irene tergagap dan Lisa gemetar dalam pelukanku.

"Sayang sst tidak apa-apa... Rose bisakah kau membawa Lisa dan menenangkannya di kamarmu? Katakan saja itu hanya lelucon dan tolong buat dia merasa lebih baik." Kataku
pada Rose dan dia mengangguk.

Dia menggendong Lisa dan membisikkan sesuatu padanya saat masuk ke dalam Kamar Chaesoo. Aku menunggu sampai mereka masuk dan aku menoleh ke Irene.

"Mimpi Lisa adalah aku selingkuh dan dia tertabrak mobil.
Dia menangis kencang tadi malam dan Irene aku tidak ingin kau membentaknya!" Aku menjelaskan kepada Irene dengan marah dan Irene menghela nafas kecewa.

"Maaf Jen.Aku tidak akan melakukannya lagi.Dan aku tida tahu, tapi untuk saat ini luangkan waktu untuk berpikir. Aku akan menemui kalian pada hari Senin, oke? Jangan buat adikku menangis atau aku akan menghajarmu Kim."Ucap Irene Aku mengangguk padanya.

"Baik aku pergi dulu Bye Jen" Ucap Irene melambaikan tangannya

"Hmm berkendaralah dengan aman"Ucapku dia mengganguk

Dia menghela nafas sampai akhirnya pergi.
Aku kemudian masuk ke kamar Chaesoo dan melihat Lisa yang sudah tenang.

Dia berpelukan dengan Rose dan Lisa sangat cerewet
Aku terkikik melihat pemandangan itu karena keduanya.

"Sepertinya seseorang memaafkan seseorang dengan sangat cepat." kataku geli dan Lisa melebarkan matanya ke arahku.

"Nini!" Lisa dengan semangat dan berlari ke arahku.

Dia memelukku erat-erat Aku kaget tapi memeluknya kembali.
Aku mencium kepalanya sementara dia tetap di dadaku.

"Gomawo Rosie." Kataku dia hanya terkekeh.

"Jangan khawatir Jendeuk, aku selalu melakukan ini sejak dulu Itu bukan hal baru bagiku." Rosie sambil terkikik dan aku tertawa padanya.

"Baiklah kita ke ruang tengah" Ajakku berdiri dan menggendong Lisa

"Kalian duluan saja aku akan menyusul dengan Jisoo"Rose

"Eoh, aku baru sadar Kemana manusia ayam itu?"tanya Jennie karena sejak masuk kekamar Chaesoo tidak melihat keberadaan Jisoo

"Dia ada panggilan alam"Rose terkekeh Aku berdecak
Dan meninggalkan kamar Chaesoo.

Skipp

.

.

.
Ruang tengah
-----------------------

Kami berada diruang tengah dengan Lisa yang berada diatas pangkuanku menempel padaku. Kami hanya berpelukan sampai Lisa menanyakan pertanyaan yang membuatku membeku.

"Nini, apa maksudnya Persetan?"Tangannya dengan polos
Aku membelalakkan mataku.

My Baby Lili Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang