My Baby Lili

10

Lisa POV:

Aku berada dalam pelukan Irene sambil menangis dan bergetar Karena aku takut Jennie kembali membentakku lagi.

------------------
Teriakan membuatku trauma karena sebelumnya aku pernah menyaksikan orang tuaku bertengkar hebat, dengan teriakan memenuhi rumah malam itu, saat aku berumur 8 tahun.

Saat aku berjalan ke dapur,aku melihat orang tuaku saling membentak,aku menangis tersedu-sedu Karena aku takut
Dan mereka langsung melihat ke arahku.

Mereka menghampiriku dan menenangkan ku, tetapi beberapa saat kemudian mommyku kembali membentak Deddy didepan ku karena dialah alasan aku menangis.

Dan akhirnya mereka saling membentak di depanku, sementara aku hanya menangis ketakutan dengan badan yang bergetar.

Sejak saat itu aku takut akan bentakan Atau suara keras.
-------------------

Irene melepas pelukannya dan mengusap pipiku dengan lembut dan tersenyum kearah ku, setelah itu dia keluar kamar
Meninggalkanku bersama Jennie,aku masih menangis disudut kasur,Jennie mendekatiku Dia mengusap pipiku dengan lembut Yang membuatku tersentak dan segera menjauh darinya,tapi dia menarik tanganku dan memelukku,Aku membalas pelukannya dan menangis dalam dekapannya.

"Shhtttt it's okey Baby,mian" Jennie berbisik dan mengusap punggungku

~

~

~

~
--------------------
Jennie POV:

Aku mendesah berat.Aku melepaskannya dari dadaku dan menatapnya dengan penuh tanya. Dia hanya cemberut padaku dengan manis dan aku cekikikan padanya.

"Sayang kenapa kamu selalu cemberut! Bibirmu akan jatuh jika kamu terus cemberut!" Aku menggodanya dan dia merengek padaku.

Irene kemudian masuk dengan wajah dingin nya.

"Aku mendengar rengekan apa yang terjadi sekarang Ruby Jane!" Irene berkata dengan dingin sambil terengah-engah.

"Irene Unnie, Jennie menggodaku lagi!" Lisa berkata sambil merengek dan aku melebarkan mataku padanya.

“Oh benarkah Lili? Nah kamu mau aku Apain kekasih mu ini?" Irene mengatakan memelototiku.

"Kalahkan dia Unnie!" Kata Lisa cekikikan dan aku melebarkan mataku.

"Oke, sayang, apa pun yang kamu katakan!" kata Irene dan menyerangku.

"Ahhh Irene stop!"" kataku sambil menampar Irene.

"Tidak pernah aku memperingatkanmu kan !" Kata Irene terkekeh.

Irene terus memukuliku hingga akhirnya Chaesoo tiba di rumah. Mereka menerobos masuk ke kamar kami dan melihat Irene memukuliku.

"Iren apa yang kamu lakukan!" Kata Rose dan segera melepas lrene melepaskanku.

"Akhirnya!" kataku dan berbaring dramatis di tempat tidur sementara Lisa cekikikan padaku.

"Jadi begini jadinya kalau kita meninggalkan anak-anak di rumah.." kata Jisoo sambil menggelengkan kepalanya

Jisaa mendesah berat.Lisa terkekeh dan mencium keningku. Aku cemberut padanya sambil menyilangkan tanganku
lengan.

"Kenapa kamu cemberut Nini?" Kata Lisa cekikikan dan aku hanya cemberut

“oh ya ampun ruangan ini penuh dengan anak-anak.” Kata Rose sambil menghela nafas.

"Aku bukan anak kecil! Aku lebih tua dari kalian semua!" Kata Irene dan cemberut Chaesoo.

"Oh benarkah Irene? Kata orang yang cemberut seperti anak kecil sekarang!" Aku menggodanya dan dia kembali memukul ku

"Irene turun dariku, aku hanya bercanda!" Kataku sambil berteriak padanya.

Chaesoo hanya menghela nafas dan keluar meninggalkan kamar.

"Unnie turun dari Nini sekarang!" Kata Lisa cemberut dan Irene berhenti.

"Baiklah anak-anak aku akan pergi sekarang, jadi sampai jumpa besok!" kata Irene dan mencium kening Lisa.

"Sampai jumpa Jenduek!" Kata Irene sambil melambai padaku dan aku balas melambai.

Irene lalu pergi dan aku melihat Lisa yang baru saja berbaring di headboard Akucemberut padanya. Dia cekikikan padaku dan mencium bibirku yang cemberut Aku menindihnya dan meringkuk wajahku ke lehernya. Dia cekikikan dan memelukku.

"Nini aku sangat lengket hari ini!" Lisa berkata dengan manis dan aku mengangguk padanya sementara wajahku masih di lehernya

"Lili,Kiss me" Kataku menatapnya dengan cemberut padanya

Chup

Chup

Chup

Chup

Dia mencium kening, kedua pipi,dan bibirku Aku tersenyum lebar kearahnya,Aku mengecup sekilas bibirnya membuatnya terkiki.

Chup

"Xixixix" Lisa terkikik

Aku kembali menyembunyikan wajahku kembali ke ceruk lehernya.

.

.

.

.

.

Next
----------------