ENAM

2.4K 258 38
                                    

06. Kenapa?

"Kenapa aku harus melakukan pekerjaan seperti ini, sih?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa aku harus melakukan pekerjaan seperti ini, sih?"

Jaemin melempar sikat untuk mencuci pakaiaannya. Kesal sekali rasanya, dan Jaemin mau menyerah. Mencuci itu sangat melelahkan. Jaemin memilih untuk meninggalkan cuciannya begitu saja.

"Jari-jari tanganku terlalu cantik untuk digunakan mencuci."

Mark yang melihat Jaemin menyerah, memilih untuk mendekatinya. Menahan lengan laki-laki yang lebih muda darinya itu.

"Kenapa?"

"Capek, pegel tangan aku. Terus, terus, liat ini tangan aku. Merah semua. Mark aja yang nyuci sana, aku bantu liatin biar cepet selesai. Semangatin Mark juga."

Mark menghela napas. Dia menarik lengan Jaemin menuju area tempat untuk mencuci pakaian. Di luar, di dekat sumur.

"Ayo aku bantuin kamu nyuci."

"Mark!"

"Nggak papa, ayo. Kamu nyuci yang kecil-kecilan aja."

Jaemin berdecak. Kembali duduk di tempatnya semula. Dengan ogah-ogahan dia mencuci pakaiannya juga milik Mark. Gerutuannya tidak berhenti terdengar, terus mengeluh dengan apa yang sedang dia lakukan.

"Hidup ini gak adil!" Jaemin memukul-mukul kaosnya dengan kesal. "Tanganku pasti akan berkerut. Mark harus tanggung jawab, gak mau tau!"

Mark tersenyum geli. Dia menatap Jaemin beberapa saat lalu kembali menunduk. "Mau minta tanggung jawab apa coba?"

"Pulang."

"Kalau itu gak bisa."

"Kenapa?" tanya Jaemin dengan bernada. "Kenapa gak bisa? Bukannya kau itu jin yang bisa mengabulkan semua permintaanku? Kenapa sekarang gak bisa? Apa kekuatanmu hilang?"

Mark tertawa pelan. Lebih baik dia mengikuti apa kata Jaemin. Walaupun aneh, setidaknya mereka melakukannya sembari mencuci.

"Iya, hilang. Udah gak bisa digunain, kekuatanku kena segel seratus kunci."

"Gitu? Nanti aku bantu cari kuncinya, ya? Aku buka satu persatu, gak papa. Yang penting bisa pulang."

"Yah, sayangnya gak bisa. Kuncinya gak bisa dicari, harus dibuat."

Jaemin menatapnya. "Dibuat? Kenapa harus dibuat, sih? Hidup udah susah malah harus buat kunci segala. Emang, ya. Uang itu segalanya."

"Iya, segalanya emang butuh uang."

Jaemin memerah bajunya yang terlihat kesusahan. Posisi tangannya salah soalnya. "Gak ada setrika, ya? Nanti kusut dong!"

"Ya gimana? Kamu mau pake setrika yang diisi bara api?"

"Bara api?"

"Er..." Mark mengernyit tipis, "Itu loh, setrika yang atasnya bolong nanti diisi pake batu bara atau apa sih yang kayu hitam buat bakar sate?"

EPHEMERAL » MARKMIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang