~ Non ~

3.4K 187 4
                                    

~o0o~

"Diam adalah seni"

Suara debaran dari setiap orang kian terasa saat website yang menampilkan hasil try out sudah bisa diakses dalam hitungan mundur para siswa Genius high School saat ini memegang semua handphone ataupun tablet di tangannya  banyak suara tak kasat mata terhantar ke langit hanya untuk meminta yang terbaik untuk apa yang di usahakan.

Hitungan mundur telah selesai banyak jari jari yang menari dengan lincah nya diatas tombol keyboard hasil nya sudah keluar.

Ada suara keluhan, helaan nafas dan pekikan bahagia setidak nya mereka tidak terancam didepak lalu yang menarik perhatian mereka adalah pondasi 12 besar yang semuanya sudah pasti murid Genius class, ada yang berubah tetapi yang pasti pondasi 3 besar masih sama.

Angkara masih menjadi pemegang tahta tertinggi dengan nilai nyaris sempurna disusul dengan David dengan perbedaan nilai tidak terlalu signifikan lalu ada si cantik Athena benar-benar mereka ini adalah Genius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angkara masih menjadi pemegang tahta tertinggi dengan nilai nyaris sempurna disusul dengan David dengan perbedaan nilai tidak terlalu signifikan lalu ada si cantik Athena benar-benar mereka ini adalah Genius.

"Shit, aku paling terakhir." batin Bintang tak habis pikir apa ini karena ia malas belajar.

"Demi apa aku masuk 10 besar." ucap Ayanha gembira dan menarik atensi yang ada dikelas itu.

"Baru 10 besar kau sudan bangga sampai segitunya?" tutur Helena judes.

"Ya setidaknya nilaiku naik tidak menurun. " jawab Ayanha sarkas.

Helena mendengar itu mencengkram erat ponsel di tangannya, nilainya menurun dan Ia sangat yakin apa yang akan terjadi.

Sementara disisi lain Ayanha mendekati kearah Fernando yang masih tak bergeming di tempat nya mengingat kejadian tempo hari Ayanha masih malu mengingat nya.
"Nando" ucap Ayanha.

Laki-laki itu menoleh menatap wajah Ayanha lalu menaikan salah satu alisnya.
"Itu, aku ingin mengganti uang mu yang tempo hari." ucap Ayanha.

"Tidak," balas Fernando singkat.

"Yang jelas jika kau berbicara, aku tidak mengerti apa maksud mu." ucap Ayanha panjang kali lebar.

"Enggak usah diganti Ayanha." jawab Fernando lembut.

Ayanha agak shock mendengarnya jika dipikir ini adalah kalimat terpanjang yang mungkin ia dengar dari mulut seorang Fernando.

"Terimakasih, lagipula aku juga cuma basa - basi tadi." ucap Ayanha menyengir.

Ayanha mengedarkan pandangannya melihat bagaimana tanggapan para rekannya itu terhadap hasil try out. tak ada wajah yang nampak puas mungkin hanya si peringkat pertama, selatan lalu cakra jika Angkara menampilkan wajah puas namun santai beda hal nya dengan dua orang itu hanya berekspresi santai seolah itu bukanlah hal yang serius.

Genius High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang