~o0o~
"Awal untuk sebuah misteri"
Athena berjalan kearah balkon kamarnya malam ini harusnya cerah sesuai prediksi cuaca namun malam ini malah gelap bintang dan bulan yang tadinya bersinar digantikan dengan awan kelabu yang siap menumpahkan tangisnya.
Suara petir bersahutan untuk berbunyi,bunyi yang dapat memekakkan gendang telinga namun gadis bersurai panjang itu tak takut dengan tenang Athena memeluk boneka itu dengan satu tangan dan satu tangannya lagi memegang sebuah permen lalu memakannya.
Jika terlihat dari sudut pandang orang yang melihat dari bawah kearah balkon kamar gadis itu maka mereka akan berpikir bahwa itu sebuah penampakan bagaimana tidak Athena dengan rambut panjang membawa boneka serta permen jangan lupakan suara dan cahaya dari tuan petir yang seakan menjadi background.
Athena dapat melihat dari ketinggian balkon nya ini ada siluet seseorang yang bersembunyi dari balik pohon besar itu
Athena merubah mimik wajahnya yang tadinya tak berekspresi menjadi berekspresi takut dia takut kepada orang itu apakah itu orang jahat pikirnya?"Melankolia,Athena ngga suka orang jahat" bisik Athena pada boneka itu lalu berjalan masuk menuju kamarnya.
Mendung adalah suasana untuk pagi hari ini seperti nya tuan matahari sedang bersedih hari ini tapi tak apa bukannya sesudah hujan akan ada pelangi.
Helena gadis cantik berwajah dingin keluar dari mobil sport Ferrari berwarna hitam dengan gaya khasnya wajah yang terkesan angkuh maklum dia adalah anak tunggal kaya raya.
Helena berjalan menuju keruangan kelasnya tapi saat hendak berjalan lagi tangannya dicekal oleh seseorang.Helena berbalik lalu berekspresi datar seraya roll eyes yang menambah kesan antagonis.
"Why?" ujar Helena to the point."Aku hanya ingin mengingatkan. kau tidak melupakan malam ini, bukan?" ucap seseorang.
"Cih, memuakkan." ungkap Helena sinis.
Orang itu tertawa lalu berbisik pada Helena.
"Memuakkan karena kau tidak pernah dianggap Helena Ruby zeuz." bisik orang itu yang membuat Helena terdiam lalu menarik senyum tipisnya."Tapi sepertinya kau melupakan sesuatu, kau jauh lebih miris dariku Athena."balas Helena yang membuat Athena naik pitam.
"Kau tidak usah banyak bicara!" ucap Athena.
"Kenapa? kau menolak fakta sekarang." ucap Helena lalu tertawa ahh soal mematikan argumen lawan maka Helena jagonya.
"Garis bawahi disini kau jauh lebih miris dari ku Athena, bahkan kau terlihat sangat miris." ucap Helena berbisik tak lupa penekanan dari setiap kata yang Ia ucap.
Athena terdiam mengepalkan tangannya ia sungguh membenci Helena sangat membenci Ia membenci sepupunya itu. masih dengan posisinya tiba-tiba sebuah tangan mendarat di bahunya Athena tersentak lalu menoleh melihat Ayanha.
Athena meneliti gadis didepan nya ini terlihat cantik dengan poni dan gaya rambut Ponytail nya tatapan Athena terpaku pada objek yang ada dalam genggaman Ayanha.
"Untuk mu. "ujar Ayanha menyerahkan bunga fox glove lagi."Lagi?" ucap Athena dan Ayanha mengangguk.
"Dari siapa?" tanya Athena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genius High School
Fiksi PenggemarGenius High School adalah sekolah menengah atas yang menempati posisi pertama selama 4 tahun berturut-turut dengan sekolah sebagai sistem pendidikan terbaik dan ini tentang persaingan untuk mendapatkan posisi pertama hingga suatu hal mengubah opini...