~ Flashback ~

2.2K 151 6
                                    

~o0o~

"Bukan beban yang menghancurkanmu, tapi caramu membawanya." – Lou Holtz

Tujuh belas tahun silam saat teknologi belum secanggih sekarang kepintaran seseorang adalah hal yang amat berharga layaknya sebuah intan permata melalui kejeniusannya banyak pasang mata yang terbuat takjub olehnya, Dia adalah siswi dari genius high school angkatan pertama di sekolah bergengsi itu.

Nama GHS pertama kali tersohor saat sebuah artikel mengatakan bahwa siswi GHS membawa pulang medali emas di acara Olimpiade terbesar internasional.
International Mathematical Olympiad (IMO)
Sejak saat itu kejeniusan gadis itu adalah hal yang paling disohor.

Regina Florence Seville adalah namanya gadis cerdas dan genius yang saat itu menyita banyak perhatian, tak hanya itu ia juga memiliki paras yang menawan namun sepertinya musibah harus datang pada gadis malang itu.

Siang tepatnya tanggal 14 Desember 2006
gadis berambut hitam legam itu berjalan menuju ruangan direktur setelah mengetahui bahwa dirinya akan dikirim lagi untuk perlombaan berbasis internasional lagi
Tepatnya di Internasional Sains Olympics (ISO) . saat tiba di depan pintu ruangan sang direktur dirinya mendengar percakapan singkat namun berhasil membuat nya bungkam.

"Dia adalah tujuan utama penelitian kita, saya tidak peduli dengan sisi kemanusiaan yang Anda bicarakan saya hanya peduli pada penelitian ini, dan jika ini berhasil maka keuntungan yang kita dapatkan juga tidak main-main GHS akan menjadi sekolah penghasil siswa-siswi tercerdas," jelas orang itu yang tak lain adalah direktur pertama GHS.

"Purnawarman GHS nantinya akan jatuh ke tangan mu dan saat itu terjadi maka jadikan GHS berada di puncak kejayaannya dengan membunuh gadis genius itu,"

"Kita hanya perlu otak nya, saya ingin semua orang agar bisa sejenius Regina walaupun saya harus mengorbankan murid genius itu," Regina mendengar semua yang mereka bicarakan tapi dirinya kesulitan menelaah maksud ucapan mereka tidak mungkin kan bahwa dirinya akan dibunuh untuk kepentingan penelitian itu, dirinya memutuskan akan pergi namun pintu tiba-tiba terbuka menampilkan sang direktur dan putranya.

" sejak kapan Anda disini?"tanya sang direktur dengan bahasa formal nya.

"Saya baru saja datang Pak, saya ingin membicarakan tentang Olimpiade yang akan saya ikuti," Jelasnya berusaha tetap tenang.

"Silahkan masuk ke dalam ruangan saya,"

******

Apa yang kalian lakukan saat mengetahui bahwa seseorang akan melenyapkan mu?
menghindar atau melarikan diri? namun sepertinya itu hanya akan menjadi sia-sia saja karena jalan buntu ada di depan mata.
Regina tau bahwa mereka akan melenyapkan nya tapi dia juga tau jika ia melarikan diri maka ia akan melarikan diri kemana?
Ke negara entah berantah dan mengorbankan orang tuanya disini.

Dia tahu jika ia bertindak gegabah maka direktur itu tak akan segang untuk membunuh orang tuanya. Regina tak ingin itu terjadi dan hal yang bisa ia lakukan adalah pasrah dan menyerah pada kematian terdengar konyol bukan? namun dia bisa apa saat nyawa tidak ada harganya di mata para penguasa.

Regina menghampiri adiknya Selatan adik nya itu masih sangat kecil dia tidak akan mengorbankan adik nya itu.
"Selatan nanti jika kamu sudah tumbuh besar tolong perjuangkan hak asasi kakak ya," ucapnya terkekeh seraya menciumi tangan adiknya mana mungkin anak sekecil itu akan mengerti ucapannya.

Genius High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang