~o0o~
"Mari memulai sesuatu yang menyenangkan"
Tahukah kamu hal apa yang paling Ayanha benci di pagi hari yaitu berdebat bukan apa-apa dia pemegang teguh prinsip awali harimu dengan senyuman bukan dengan perdebatan tapi ada saja makhluk yang mengundang sisi negatifnya.
Siapa lagi kalau bukan rival sejatinya Angkara padahal beberapa waktu lalu keduanya terlihat akrab mungkin?
Jangan salahkan Ayanha salahkan si kekurangan kosa kata itu yang langsung mencomot roti buatan bundanya untuk bekal dirinya.Niat hati makan sendiri dikelas karena tak sempat sarapan malah ada mahkluk dengan tak tau malunya langsung mengambil roti yang ada dibekalnya yah memang tidak semua namun apa dasarnya Ayanha yang pelit atau Angkara yang lancang.
"Rotinya enak." ucap Angkara tanpa rasa bersalah."Kau langsung mengambil roti milikku." ujar Ayanha sinis.
"Emang ada yang ngasih? Perasaan ngga deh" ucap Ayanha lagi.
"Yah, gimana dong terlanjur tercerna dalam pencernaan kimiawi. "jawab Angkara dengan ekspresi yang seakan menyesal.
"Makanan yang kau makan itu_" ucap Ayanha sengaja menggantung kalimat nya.
"HARAM" ucap Ayanha menunjuk kearah Angkara menggunakan tutup kotak bekalnya.
"Sorry Ay," ucap Angkara memelas.
Lihatlah wajah memelas Angkara yang menyebalkan itu rasanya Ayanha ingin mencakar wajah menyebalkan itu namun ehhem sayang kata Ayanha wajahnya ganteng sih.
"Ckk,udahlah kalau mau bekal dariku minta baik-baik aja dijamin aku bakal ngga ngasih." ucap Ayanha merapikan kotak bekalnya.
"Besok bawa lagi boleh?" punya Angkara tak tahu diri.
"Siap paduka raja" balas Ayanha sinis.
Selang beberapa menit siswa-siswi di Genius class akhirnya datang semua namun Ayahna tetaplah Ayanha gadis dengan tingkat ke kepoan diatas rata-rata.
"Vivara" panggil Ayanha gadis yang dipanggil itu menoleh."Kenapa?"
"Pipi mu lebam?" tanya Ayanha menyentuh pipi yang nampak membiru itu.
"Bukan urusan mu" ucap Vivara menepis tangan Ayanha.
"Tapi itu harus diobatin Var, kalo ngga nanti infeksi" ucap Ayanha khawatir.
Yah gadis itu tumbuh di lingkungan yang positif tak heran menjadikan Ayanha gadis ceria nan berhati lembut walau pun sifatnya hiperaktif.
Tanpa menunggu persetujuan sang empu Ayanha menarik tangan lentik itu menuju tempat yang disebut UKS.
"apa-apaan sih" sentak Vivara dan melepaskan genggaman Ayanha."Aku cuma ingin membantu mu. Salah?"
Vivara terkekeh lihatlah gadis itu mau mengobati luka katanya, luka apa? Luka fisik? ataukah luka batin yang kian hari kian menganga lebar.
"Salah besar Ayanha" ucap Vivara datar.
"Apa yang salah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Genius High School
FanfictionGenius High School adalah sekolah menengah atas yang menempati posisi pertama selama 4 tahun berturut-turut dengan sekolah sebagai sistem pendidikan terbaik dan ini tentang persaingan untuk mendapatkan posisi pertama hingga suatu hal mengubah opini...