12

113K 6.5K 27
                                    

"Belum ingin pulang Dave?" Tanya Hades sambil menatap Dave yang masih terus meminum minumannya tanpa henti.

"Belum! lagi males pulang sekarang, soalnya ga ada Darren yang bisa di intip dari jendela."

"Cih~ waktu ada ngeliatin ngintip-ngintip pas udah ga ada sedih karna ga ada lagi yang bakal di intip."

"Dan kau bagaimana? Bukankah juga sama, tidak ada lagi yang akan kau lihat anak kecil yang berlarian." Sindir Dave yang tak juga mau kalah.

"Kau benar Dave, setelah kembali nanti, tidak ada lagi yang berteriak memanggil Daddy dirumah." Hades menundukan wajahnya, relung hatinya terasa sangat sakit.

"Kalian benar akan berpisah?" Tanya Dave penasaran.

Hades menatap nyalang pria sombong didepannya ini, "ya kali, ga bakal. Enak aja main cerai, nikah itu sekali seumur hidup."

"Tapi Calista udah pergi dari rumah, dan aku yakin wanita itu akan menunggu surat cerai yang akan kau berikan."

"Tidak akan pernah, aku akan menjemput keduanya besok. Jadi biarkan mereka berdua tenang lebih dlu, karna jika sekarang pasti tidak akan memungkinkan semuanya."

"Kau tau mereka kabur kemana?"

Hades menggelengkan kepalanya, merasa bodoh karna dirinya tidak tau dimana istri dan anaknya berada sekarang ini. Bahkan anak buahnya belum memberinya kabar apa-apa.

"Udah lacak ponselnya?" Tanya Dave lagi.

"Dia ninggalin ponselnya, bahkan cincin nikah juga dia tinggal." Balas Hades lesu.

"Lebih baik kalian selesaikan masalah kalian dengan benar, kau yang menutupi diri dengan Calista. Sebaiknya setelah ini mulai lah terbuka, karna hal itu sangat menyakitkan"

"Kita memiliki masalah yang sama, aku harap kita bisa menyelesaikan ini semua dengan baik dan menciptakan keluarga yang sebenarnya nanti"

"Itu benar, mari kita kerjakan ini semua dengan baik. Jujur permainan mereka membuat ku muak, aku ingin segera menghancurkan mereka tanpa tersisa." Ucapan Dave terlalu sangat menyakitkan, dirinya benar-benar muak dengan musuh-musuh yang tidak di ketahui nya sedikit pun.

"Dengan mereka mengetahui perceraian kami, aku yakin bahwa mereka mulai merasakan kesenangan dan akan sedikit muncul kepermukaan."

Hades mengerti hal yang Dave katakan, "kau harus terus berhati-hati Dave, karna kita tidak tau apa yang akan mereka lakukan setelah ini. Akku dengar bahwa Darren mengalami kecelakaan, dan dilarikan ke rumah sakit saat mereka memutuskan untuk pergi dari kediaman Lexander"

"Aku tau itu, mereka telah mulai berjalan maju. Hal ini tidak masuk dalam praduga sebelumnya, jadi untuk penjagaan Darren masih belum cukup untuk itu."

∆^^^^^∆

"Nenek apa Erbart sudah pulang?"

Saat ini Silvia mendatangi masion keluarga Rayden, dirinya resah karna Erbart tak kunjung membalas pesan dari nya sejak pagi.

"Erbart sudah pulang, sekarang ada di kamarnya. Kalo kamu mau ketemu samperin aja sana, nenek mau kekamar dulu."

"Baik nek,"

Silvia menatap punggung wanita tua itu dengan tatapan lain, dan berjalan menuju letak dimana kamar calon tunangannya itu.

Tok.. tok..tok..

"Bart? Kamu didalam? Erbart jawab aku dong, jangan diemin aku kayak gini. Aku udah ga ada rasa lagi sama Dave, jangan diemin aku kayak gini." Teriak Silvia dari luar.

Aku, Vereya?(Transmigrasi) {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang