13

111K 6.7K 35
                                    

Ruangan gelap dengan pencahayaan yang sangat minim, seorang pria menatap pria lain yang berada tepat di hadapannya.

"Bagaimana? Apa yang kau dapatkan?"

"Mereka sudah bercerai Tuan."

"Apa itu adalah kebenaran yang terjadi, berarti pria itu benar tidak mengatahui apapun?"

"Sepertinya Tuan!"

"Ternyata dia tidak sehebat yang di bicarakan banyak orang, aku pikir ini bukan lah hal yang perlu di permasalahkan karna sudah membuang banyak waktu selama 6 tahun ini." Ucap pria itu dengan panjang lebar.

"Apa yang akan Tuan lakukan setelah ini?"

"Mungkin menyingkirkan pria kecil itu terlebih dahulu, karna kita harus membabat semua keturunan Lexander tanpa tersisa."

"Semua kekayaan Lexander harus masuk dalam genggaman ku, dan kau kembali dalam tugas mu."

∆^^^^^∆

Pintu besar terbuka lebar, mengabaikan banyak para pelayan yang membungkuk hormat.

Terus melangkah kedalam kamarnya, hingga padangan nya Terarah pada jendela balkon kamarnya. Berjalan pelan hingga menatap sesuatu yang tersembunyi dalam kamarnya, menatap dengan tatapan remeh.

"Mungkin kau berfikir aku tidak mengetahui nya, aku akan mengikuti semuanya sampai kau keluar dan menyerahkan dirimu padaku."

Melupakan semua sejenak, menatap ke arah bawah dimana dirinya melihat tempat yang selama ini putranya tinggali. Dirinya harus melakukan semua ini agar mereka semua selamat, dirinya memang bodoh bahkan untuk mengetahui kematian orang tuanya sangat sulit.

Dirinya masih di penuhi dengan kekalutan dimana dirinya tau bahwa istri dan anak nya menjadi incaran manusia yang haus akan kekuasaan miliknya, dirinya masih sangat sulit mencari tau siapa musuh yang menjadi penghambat mereka.

"Maafkan Daddy karna mengabaikan mu selama ini, tapi setelah ini akan Daddy pastikan bahwa kau akan menjadi anak yang beruntung Nak." Ucapnya dalam hati.

Drrt.. Drrtt..

"Langsung intinya." Ucapnya tegas.

"..............."

"Kau yakin?"

"............"

"Aku akan memeriksa dokumennya besok, aku harap tender itu akan aku dapatkan. Aku akan menambah kekayaan ku, dan aku akan memastikan bahwa semuanya hanya milik ku." Ucap Dave dengan keras.

Ucapan Dave terdengar oleh seseorang yang sangat jauh, "Dave teruslah kumpulkan banyak harta milikmu, karna akan ada kalanya milikmu akan jatuh ke tangan ku."

∆^^^^^∆

Malam telah berganti, pagi ini Vereya telah sampai kantor karna kemarin dirinya meninggalkan banyak tugas dengan santainya.

Dan hari ini dirinya harus membayar tugas yang kemarin dirinya abaikan, menatap dengan nyalang tumpukan berkas yang tidak ada habisnya.

"Hah! Ini apaan sih ga ada habisnya, tapi harus satu-satu dulu di habisin. Sekarang kasih ini dulu ke bos besar, biar langsung clear dan yang lainnya akan mengikuti temannya."

Vereya berjalan keluar untuk menyerahkan laporan yang harus di priksa oleh sang bos besar, melangkah keluar lift Vereya mengerutkan keningnya ketika melihat Stev sedikit menjauh dengan sedikit terburu-buru.

Vereya menatap Stev dengan intens, "Jiwa kekepoan ku sepertinya sedang terbuka lebar! Itu Tuan Stev telponan sama siapa ya? Kok menjauh gitu? Apa jangan-jangan sama pacarnya, jadi perlu kita cari tau semuanya. Daripada ntar malah jadi kepikiran kaga jelas."

Aku, Vereya?(Transmigrasi) {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang