"Aunty! Hardin akan bersama dengan mommy saja." Hardin langsung berlari keluar, meninggalkan Vereya dan Darren.
"Mom." Panggil Darren pada Vereya.
"Ada apa? Apa kau merasa tidak enak?"
"Tidak mom, hanya penasaran saja. Mulai dari Aunty Calista datang dan sekarang Daddy yang datang, apa ada sesuatu yang salah?"
"Mommy juga tidak tau, tapi seperti ada sebuah masalah besar. Kau ingat ketika kemarin Darren terserempet motor, dan kita pergi kerumah sakit?"
"Iya, Darren ingat."
"Ternyata itu adalah sebuah ancaman untuk kita, maka dari itu jika ada orang lain yang memberikan mu sesuatu jangan langsung di makan. Jika kau tidak enak boleh diterima, tapi jangan dimakan."
Mendengar cerita dari sang mommy membuat Darren mengingat sesuatu, "mom, kemarin ada yang memberikan Darren sebuah coklat. Tapi saat itu Darren tidak makan, karna ada teman Darren yang memintanya."
Vereya membulatkan matanya dengan sempurna, bagaimana bisa ternyata mereka sudah bergerak. Apa kepergian mereka dari masion besar itu adalah sebuah kesalahan, jadi apa yang harus dirinya lakukan sekarang.
"Dan teman Darren yang memintanya hari ini tidak masuk sekolah, katanya dirinya sakit."
"Teman mu tidak masuk hari ini!" Teriak Vereya tanpa sadar.
Mendapat anggukan mantap dari Darren membuat Vereya lemas, "Darren kau ingat kata mommy, saat ini jangan terima apapun dari siapapun."
"Jangan sembarangan, jika mereka terus memaksa Terima saja tapi setelah itu kau harus kabur jangan makan didepan mereka."
"Bawa pulang dan biar mama periksa, kau mengerti Nak?" Lanjut Vereya cepat.
"Darren mengerti mom, akan Darren ingat dengan baik." Balas Darren dengan semangat.
Mendengar nada semangat dari Darren membuat hati Vereya menghangat, dirinya merasa bersyukur bahwa Darren mampu menerima keputusan yang dirinya berikan.
"Bajingan tengik mana yang berani macem-macem sama aku, berani-berani nya mereka nyingkirin anak ga berdosa kayak Darren."
"Tapi biasanya yang kayak gini pasti ngincer harta nih pasti, udah ketebak sih ini mah. Walaupun sih Vereya Tayo bilang kalo alurnya berubah, tapi untuk maksud kehancurannya pasti sama."
"Tapi masalahnya waktu itu aku ga baca sama sekali, jadi siapa dalang rencana ini semua."
∆^^^^^∆
Menatap komputer yang masih menyala, memikir kan sebenarnya apa yang terjadi. Kepalanya masih terus memperoses semuanya, dirinya belum genap sebulan tapi kehancuran itu seolah sudah dekat.
Dalam novel Dave adalah seorang antagonis yang dipastikan akan mengalami kehancuran atau sebuah kegagalan, karna dalam sebuah novel yang akan menguasai adalah sang protagonis.
Apa saat ini Jika dirinya hadir mengubah sosok sang protagonis atau tetap sama? Jika masih sama persis ada kemungkinan kehancuran Dave berasal dari musuh nya selama ini, tapi jika posisi protagonis berubah bisa kemungkinan Erbart dan Silvia akan menjadi sang antagonis.
Masalahnya sekarang Aileen bukan lah antagonis yang mencintai Erbart, melainkan wanita yang menjadi kekasih dari Nathaleon.
"Vereya! Di panggil keruangan bos tuh."
Suara dari teman satu divisinya kembali menariknya dalam kewarasan, mulai berdiri dan mungkin sedikit bertanya pada Dave hal yang tepat.
"Makasi ya Bim, aku merasa aura kepahitan yang akan terjadi. Jadi doain aku supaya selamat, soalnya aku punya anak." Ucapnya dengan nada yang dibuat-buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Vereya?(Transmigrasi) {TERBIT}
Teen Fiction"Tu-tunggu dulu, ini pasti adalah sebuah hayalan. mana mungkin aku jadi istri orang kaya, bahkan yang paling kaya!" "emakkk! Aku bakalan hidup bahagia gak sih?" "sebelum cerai, nikmati dulu uangnya pak suami." Hena Alestia adalah seorang gadis yang...