HAPPY READING!
Sore pun datang. Setelah para sahabat Navya dan Samuel pulang mereka berdua kembali bertiga saja. Navya menatap putrinya yang baru saja tidur setelah mandi dan minum obat, ia menghampiri sang suami yang tengah berkutat dengan laptop.
Navya duduk disebelah Samuel, "Kamu ngapain, Sam?" tanya Navya.
"Lihat email, Sayang. Nesa tidur?" ucap Samuel tanpa menatap lawan bicaranya.
Navya berdeham pelan sebagai jawabannya. Keduanya menjadi diam. Navya membuka ponsel miliknya, keningnya mengerut melihat dua pesan masuk dari Tarisa dan Amberly. Navya membuka pesan masuk dari kedua gadis itu.
Bola matanya terkejut. Navya menepuk pundak suaminya, "Look! Mereka dateng ke rumah sakit," kata Navya kepada Samuel.
Samuel mengambil ponsel istrinya lalu melihat hal yang ditunjukan oleh Navya. Samuel terbelalak, "What the fuck?! Mereka ngapain ke sini?" kaget Samuel.
"Katanya jenguk anak kita," ucap Navya.
Samuel natap istrinya, "Sialan. Mereka yang ada ganggu Nesa, Sayang. Kamu samperin aja ya. Bilang, Nesa sudah gapapa dan ngga bisa dijenguk sekarang," ujar Samuel yang tidak mau nerima kedatangan dua gadis itu.
"Jangan gila kamu. Kalau Tarisa sih bisa aku urus, tapi Amberly? Dia rekan bisnismu juga, Samuel. Ngga mungkin kita suruh mereka pulang yang sudah jauh-jauh dateng ke sini," ucap Navya dengan mencubit pelan lengan Samuel.
Samuel menghela nafas pasrah, "Ya sudah. Kamu yang jemput dibawah ya. Aku males ketemu mereka, sumpah, Nay," rengek Samuel.
Navya mengangguk paham, "Oke." Navya pun bangkit dari duduknya lalu keluar dari ruangan putrinya.
Samuel mengusap wajahnya dengan kasar. Baru saja dia merasa tenang, tetapi sekarang dia sudah gelisah karena kedatangan dua perempuan gila yang menyukainya. Samuel melirik kearah putrinya yang tertidur pulas diatas brankar.
"Semoga aja tuh dua ulet bulu ngga ganggu anak gue," gumam Samuel.
Sedangkan dibawah Amberly dan Tarisa sudah menunggu di lobby. Keduanya tidak saling mengenal, namun mereka berdua mempunyai tujuan yang sama, yaitu menjenguk Agnes.
Padahal niat sebenarnya hanya ingin bertemu dengan Samuel.
Navya keluar dari lift dan melihat dua perempuan yang sudah menunggu. Amberly dan Tarisa berdiri bersebelahan. Navya menghampiri mereka berdua.
"Amberly, Tarisa," panggil Navya lembut.
Kedua perempuan itu sontak menengok kearah Navya serempak. Amberly tersenyum kepada Navya, "Mbak Navya. Maaf jika menganggu, saya dengar anaknya Tuan Samuel sakit, jadi saya sempatkan datang ke sini untuk menjenguknya," kata Amberly.
Navya mengulumkan senyumannya, "Terima kasih, Amberly. Mari, kita ke ruangan Agnes."
Tarisa mengerutkan keningnya, dia menatap Amberly dari atas hingga ke bawah, "Jadi, lo mau jenguk Agnes juga?" ujar Tarisa.
Amberly mengangguk pelan, "Iya. Kebetulan saya rekan bisnis Samuel."
Tarisa ber'oh ria, ia mengulurkan tangannya, "Gue, Tarisa. Pacarnya Samuel," kata Tarisa dengan bangga.
Navya menatap datar Tarisa, ia berdeham kuat, "Mantan lebih tepatnya," sindir Navya. Tarisa mendelik sinis kearah Navya.
Amberly membalas uluran tangan Tarisa, "Amberly."
Melihat dua perempuan yang menyukai suaminya membuat Navya tersenyum kecil. Dia penasaran, apa yang akan dilakukan Amberly dan Tarisa nanti ketika sudah bertemu dengan Samuel.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAVYA: Secreet Wife
Romance-Don't forget follow, vote, and comment! -Don't copy my story! Jangan jadi plagiat kalau ingin mempunyai karya!!! WARNING! •CERITA INI PENUH DENGAN KATA-KATA TOXIC •AREA 17+ •ADA ADEGAN DEWASA! •Season 2 ••••••••••••••• "𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 �...