Navya memasuki perusahaan Narendra'Group dengan mengenakan dress cantik dan ditangannya membawa paper bag yang berisikan makan siang. Navya membawakan makan siang untuk suaminya. Ketika dia datang beberapa karyawan yang bertemu dengannya menyapa dengan hangat.
Navya menunjukkan senyuman manisnya. Ia memasuki lift lalu menekan tombol lantai empat puluh. Di dalam lift hanya ada dirinya, Navya menatap handphone miliknya yang di mana dia dan Samuel tengah saling bertukar chat.
Samuel
Aku baru selesai rapat sama Sean
Kamu lagi apa?Navya tak lagi membalas pesan suaminya. Berapa menit kemudian pintu lift terbuka ketika sudah tiba di lantai yang dia tuju. Navya keluar dari dalam lift.
Baru saja dia keluar dari dalam lift langkahnya terhenti melihat Regal. Tatapan keduanya saling bertemu. Navya tersenyum tipis. "Hai," sapa Navya.
Regal tak bergeming. Dia menatap perempuan yang ada di hadapannya dengan tatapan tanpa ekspresi.
"Regal, apa kabar?" tanya Navya.
"Baik."
Regal tengah menunggu lift untuk mengambil pesanan di lobby. Pria itu melangkah menuju lift lalu masuk ke dalam lift. Navya masih berdiam diri didekat lift, dan tubuhnya membeku. Sejak kejadian itu Regal tak pernah menatap atau menyapanya, tapi tadi? Senyuman Navya mengembang.
Navya melanjutkan langkahnya menuju ruangan suaminya yang sudah terlihat. Tepat saat ingin mengetuk pintu, pintu tersebut terbuka yang di mana Jordan baru saja dari dalam.
Jordan tersenyum tipis. "Selamat siang, Nyonya Navya," sapa Jordan.
Mendengar nama istrinya disebut pandangan Samuel teralih dari laptop. Dia melihat ke depan pintu di mana ada istrinya. "Sayang, kamu ke sini?" tanya Samuel dengan beranjak dari duduknya.
Navya masuk ke dalam ruangan setelah membalas sapaan Jordan. Ia menutup pintu ruangan lalu berlari kecil ke arah suaminya. Samuel yang melihat itu menggelengkan kepalanya, ia memeluk pinggang istrinya.
"Jangan lari-lari, Sayang, kamu lagi hamil," tegur Samuel lembut.
Navya tersenyum manis. "Maaf. Aku bawain makan siang untuk kamu. Kamu belum makan, kan?" tanya Navya.
"Belum. Tadi baru aja suruh Jordan pesenin makanan, tapi ternyata kamu sudah bawain duluan," jawab Samuel lembut.
"Syukurlah. Ayo makan, aku siapin dulu makanannya." Ketika Navya ingin menjauh, Samuel dengan cepat menahan pergelangan tangan istrinya.
Navya menatap heran Samuel. Pria itu hanya dia dengan tatapan yang tak lepas dari istrinya. Samuel tersenyum hangat, dia menyajarkan tubuhnya didepan perut sang istri.
Tangan Samuel menyentuh perut Navya yang sudah terdapat benjolan kecil. Anak mereka semakin berkembang, dan Samuel belum pernah menyapa anak keduanya.
"Anak kita semakin berkembang, ya, Nay. Aku telat menyapanya, tapi tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki kesalahankan?" kata Samuel dengan tangan yang mengelus perut Navya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAVYA: Secreet Wife
Romance-Don't forget follow, vote, and comment! -Don't copy my story! Jangan jadi plagiat kalau ingin mempunyai karya!!! WARNING! •CERITA INI PENUH DENGAN KATA-KATA TOXIC •AREA 17+ •ADA ADEGAN DEWASA! •Season 2 ••••••••••••••• "𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 �...