NSW: Pilihan Yang Berat

1.5K 111 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tepat pukul sebelas malam Navya dan Farhan datang ke markas utama setelah dari kediaman keluarga Amberly. Kedua mata-mata itu memasuki ruangan khusus, didalam sana sudah ada Jendral dan beberapa anggota mata-mata lainnya.

Farhan meletakkan tas ranselnya diatas meja.

"Selamat malam, Jendral!" Navya membungkuk hormat.

"Malam. So, apa yang sudah kalian dapatkan? Apa ada petunjuk dari kasus ini?" tanya Jendral kepada kedua mata-matanya.

Farhan memberikan semua barang bukti yang sudah mereka temukan. Jendral menyuruh salah satu anggotannya mengambil kantong putih bening yang di pegang oleh Farhan.

Jendral beranjak dari duduknya, ia menunjukkan ke arah sebuah layar di mana semua petunjuk misi mereka yang sudah disusun rapih oleh anggota lain.

"Misi kali saling berkaitan, tapi saya tidak akan menyuruh kalian berdua untuk memecahkan siapa pembunuh keluarga Amberly. Karena saya yakin, bahwa pembunuhnya tidak jauh dari orang-orang yang dekat dengan keluarga Amberly. Farhan, Avya, kalian berdua tetap fokus dengan misi penangkapan Freddy. Terus pantau dia dan rencananya sudah sampai tahap mana, mengerti?" papar Jendral.

Farhan dan Navya mengangguk paham, "Mengerti, Jendral!"

Farhan teringat sesuatu, dia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah pesan yang di kirimkan oleh Bianca tadi siang kepadanya.

"Jendral, ini ada pesan kode dari Bianca. Perlu saya pecahkan kode itu sekarang?" ujar Farhan.

"Berikan saja kepada Rafa. Kamu dan Avya silakan kembali ke rumah untuk istirahat, besok datang kembali ke markas utama setelah pesan sudah berhasil di pecahkan," ucap Jendral dengan nada tegas.

Rafa menghampiri Farhan, "Kirim pesan itu ke gue, atau nggak lo catet aja. Biar nanti gue pecahkan pesan kode itu," celetuk Rafa.

Farhan mengangguk pelan, dia mengambil selembar kertas dan pulpen.

Navya yang merasa sudah terlalu lama dia pergi ia pun berpamitan kepada atasannya dan rekan-rekan yang lain. Navya keluar dari ruangan khusus, dia akan kembali ke rumah sakit dengan di antar oleh supir yang sudah di siapkan oleh markas utama.

Sebelum pergi Navya kembali berganti baju. Dia tidak mungkin kembali dengan keadaan memakai baju misi, yang ada Samuel akan curiga kepadanya.

Sedangkan ditempat lain Samuel tengah menunggu istrinya kembali. Sudah lama istrinya pergi dan hingga sekarang belum kembali. Samuel sangat khawatir, sejak tadi dia sudah mencoba menghubungi nomor Navya tetapi tidak ada jawaban apapun.

Samuel mengusap wajahnya dengan kasar, "Apa sih yang sebenarnya dia lakuin? Misi? Misi apa yang Ayah berikan ke dia," gumam Samuel.

Kecurigaan Samuel semakin besar. Pria itu sangat yakin, bahwa Ayahnya juga bersangkutan dengan misi istrinya. Tidak mungkin sang Ayah tidak tahu apa yang sedang Navya lakukan. Mereka berdua pasti sudah bekerja sama untuk menyelesaikan misi ini.

NAVYA: Secreet WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang