Holla, kalian apa kabar? Maaf baru update. Aku kira baru seminggu ngga up, ternyata hampir sebulan ya, hehehe.
Sorry guys😁
Oh ya, jangan lupa vote and komen. Janji deh, ngga akan lama update lagi. Kemarin juga banyak hal yang terjadi sama aku. Jadi terus ke tunda deh.
Regal memasuki ruangan kerjanya. Pria itu baru saja tiba di kantor setelah terjebak macet. Ketika dia baru duduk, Jordan masuk ke dalam ruangannya dengan membawakan dua map biru, "Selamat pagi, pak Regal."
"Pagi. Ada apa, Jordan?" tanya Regal.
"Anda dipanggil oleh tuan Vano sekarang," ucap Jordan dengan sopan.
Kening Regal mengerut, "Jendral? Tumben ke kantor," heran Regal. Karena biasanya Vano akan datang ke kantor sebulan sekali untuk mengecek keadaan kantor saja.
"Tuan Samuel tidak masuk hari ini, jadi tuan Vano yang mengambil alih tugasnya," jelas Jordan.
Regal mengangguk paham, "Oke. Ayo, kita temuin Jendral." Regal kembali bangkit dari duduknya.
Mereka pun keluar dari ruangan khusus Regal dan melangkah menuju ruangan khusus CEO yang berada diujung lorong lantai dua puluh. Regal melewati ruangan para sahabatnya, dapat diia lihat kalau para sahabatnya sedang sibuk bekerja.
Regal berdiri di depan ruangan CEO. Detak jantungnya berdetak kencang, entah kenapa dia takut. Pria itu melirik sekilas kearah Jordan, "Gue ngga di pecat kan, Jor?" tanya Regal.
Jordan tersenyum tipis, lalu menggelengkan kepalanya.
Regal menarik nafas panjang lalu ia hembuskan secara perlahan. Regal mengetuk pintu ruangan khusus CEO dari luar. Sedangkan didalam Vano tengah fokus dengan laptop yang ada di hadapannya, ia menatap kearah pintu ketika mendengar suara ketukan.
"Masuk!" sahut Vano dari dalam.
Mendengar jawaban Vano dari dalam membuat Regal sebagai grogi. Pria itu membuka pintu ruangan dengan tangan yang gemeteran. Jordan yang melihat itu hanya tersenyum tipis. Ekspresi Regal sangat lucu.
Regal masuk ke dalam ruangan khusus CEO. Pria itu menatap seorang pria yang sudah tidak muda lagi sedang duduk dikursi kebesaran milik Samuel.
"Anda memanggil saya, Jendral?" tanya Regal.
Vano melirik kearah sumber suara, ia berdeham pelan, "Saya langsung pada intinya saja. Hari ini kamu, Sean, Farhan, dan juga Megan saya berikan misi khusus. Kalian datang ke rumah sakit dan jenguk keadaan Agnes. Tentunya kalian juga membantu Samuel serta Navya. Apa kamu mengerti?" ucap Vano yang the point.
Regal melongo bingung. Dia masih tak paham, "Misi? Terus kerjaan kami gimana? Kami bisa di pecat sama Samuel kalau ngga kerja," kata Regal.
"Hei, Samuel memang CEO kalian, tapi kedudukan saya lebih tinggi daripada Samuel. Saya pemilik perusahaan ini, dan saya yang berhak memecat kalian atau tidak!" tegas Vano.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAVYA: Secreet Wife
Romansa-Don't forget follow, vote, and comment! -Don't copy my story! Jangan jadi plagiat kalau ingin mempunyai karya!!! WARNING! •CERITA INI PENUH DENGAN KATA-KATA TOXIC •AREA 17+ •ADA ADEGAN DEWASA! •Season 2 ••••••••••••••• "𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 �...