Kalo masih ada typo tolong diingatkan yaaa 🤗
Happy reading 🥳🥳💗
💗💗💗
Jidan memijit keningnya. Masih berusaha memahami situasi, sesungguhnya ini semua terasa nyata, namun ia masih ragu. Ia kini duduk di depan ruangan Anna. Ia menunggu Anna yang sedang di periksa oleh dokter Jisoo beserta beberapa suster.
Mereka datang saat tadi Jidan memencet bel pemanggil dokter. Tadi pun saat dokter dan para suster datang pikiran Jidan masih belum sempurna. Dan hingga detik ini, ia masih pusing memikirkan, apa yang terjadi benar benar nyata atau mimpi.
Ceklek!
Dokter Jisoo keluar dari ruangan Anna. Beliau melemparkan senyuman manis nya pada Jidan. Melihat itu Jidan lantas berdiri dari duduknya.
"Pasien Anna beneran kuat mas, kondisi nya perlahan pulih, mungkin lusa pasien sudah boleh pulang, terimakasih karena sudah terus menjaga pasien Anna dengan baik ya mas Jidan".
"Pasien Anna kuat berkat orang orang di sekeliling nya yang juga pantang untuk menyerah".
Jidan mengerjap. Ia masih larut dengan pikirannya.
"Ma-maaf dokter, ini...saya tidak sedang bermimpi kan ya?". Tanya Jidan dengan polosnya.
Mendengar itu dokter Jisoo lantas tertawa.
"Masih syok ya mas, sebab tahu pasien Anna sudah sadar? Mas Jidan tidak sedang bermimpi kok..tenang..ini semua nyata". Ucap dokter Jisoo.
Mendengar jawaban dokter Jisoo, Jidan menutup mulut nya dengan kedua tangan.
"Serius dok? Ini bukan mimpi?!". Tanya Jidan antusias.
Dokter Jisoo menggeleng.
"Pasien Anna benar-benar tidak menyia nyiakan perjuangan nya melawan rasa sakitnya selama 2 tahun, dan ini membuahkan hasil yang baik". Ucap dokter Jisoo. Raut wajahnya nampak penuh kejujuran.
"Terimakasih dok...ini juga berkat kerja profesional dari dokter beserta para suster, saya sangat berterimakasih...". Ucap Jidan. Ia menunduk sopan pada dokter Jisoo.
"Kita semua berperan penting disini, apalagi peran mas Jidan juga sangat besar. Jadi... saya ingin mengucapkan selamat atas kesembuhan pasien Anna ya mas... penantian panjang mas Jidan sama sekali tidak sia sia". Ucap dokter Jisoo.
Jidan tersenyum bangga. Dari kedua sudut mata nya mengalir tetesan air mata. Kali ini air matanya berbeda. Ini air mata bahagia... Amat bahagia...
💗💗💗
"Jidan...mau sampe kapan tiduran disini sambil peluk Kaka gini? Kamu udah ngabarin yang lain kan kalau Kaka udah bangun dari koma?". Ucap Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello My Senior | Enhypen ✓
Fanfic[COMPLETE] ⚠️ Tolong untuk tetap memberikan vote dan komen di work ini meskipun work ini sudah tamat ⚠️ ••• bagaimana jadinya jika seorang gadis disukai oleh 2 adik kelasnya yang berbeda 2 tahun lebih muda? padahal kriteria pria idamannya adalah yan...