*Warning ⚠️
"Hati hati dengan plot twist di chapter ini!!!".
Baca pelan pelan biar faham, typo tolong di ingatkan ....
Terimakasih 💕
Happy reading 🥳🥳🥳
💗💗💗
1 tahun 6 bulan.
Dan Jidan masih dengan harapan yang sama, yaitu menunggu Anna sadar dan kembali pulih. Namun di akhir akhir ini.. Jidan telah mengambil kesibukan, yakni ikut les musik. Sejak 6 bulan yang lalu saat Kevin mengajak Jidan untuk bergabung club musik, Jidan menuruti ajakan Kevin.
Ia punya alasan atas itu, selain karena memang sudah tak ingin terlalu larut dalam kesedihan. Jidan juga ingin memberikan kejutan istimewa, ia akan mempersembahkan keahliannya yang baru depan Anna nanti, meski ia pun belum tahu itu kapan.
Lagipula...benar yang Kevin bilang. Mengikuti club musik ternyata seasik itu, Jidan jadi bisa mendapatkan pengalaman baru dan banyak teman baru yang lebih ahli di bidang musik.
Meski pikiran nya masih seringkali memikirkan Anna. Kini hati Jidan sudah jauh lebih baik, namun doa tentang kesembuhan Anna tak pernah lupa ia panjatkan.
Jidan mendudukkan dirinya di halte bus. Setiap kali duduk di halte, itu selalu mengingatkan Jidan pada Anna, Anna suka sekali membaca buku di halte setiap pulang sekolah dengan alasan kalau dia suka saja, halte dan buku ibarat healing untuk Anna.
Entahlah, gadis itu memang cukup unik dan Jidan amat menyukai nya.
Bus datang, buru buru Jidan kembali menggendong tas berisi biola nya dan masuk ke dalam bus. Seperti biasa, rutinitas nya ialah ke rumah sakit menjenguk Anna. Melihat kondisi gadis itu meskipun sejauh ini belum ada perkembangan sama sekali.
💗💗💗
Jidan tiba di rumah sakit. Seperti biasa, di depan pintu ruang rawat inap Anna, ia diam sejenak. Merapalkan berbagai doa doa pengharapan besar nya jika ia masuk ke dalam ruangan itu dapat melihat Anna yang sudah pulih.
Perlahan ia menggenggam gagang pintu. Ia melangkah perlahan dengan pandangan nya yang masih ia tundukkan.
Sedetik setelah nya, ia melihat presensi seseorang yang amat familiar namun ia sudah lama tak melihat sosok itu hampir 2 tahun ini. Ia memasang wajah bingung. Tak tahu harus merespon atau menyapa orang itu bagaimana, sebab Jidan melihat wajah Sadam yang tak senang dengan keberadaan orang itu disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello My Senior | Enhypen ✓
Fiksi Penggemar[COMPLETE] ⚠️ Tolong untuk tetap memberikan vote dan komen di work ini meskipun work ini sudah tamat ⚠️ ••• bagaimana jadinya jika seorang gadis disukai oleh 2 adik kelasnya yang berbeda 2 tahun lebih muda? padahal kriteria pria idamannya adalah yan...