SEPULUH

332 16 0
                                    

Bismillah
Happy reading 📝
   •
   •
   •
Typo bertebaran

Audy menatap tajam kedua temannya yang menatap Rev lekat.audy mendelik, lantaran kedua temannya masih belum percaya kalo Rev adalah cowok.

"Beneran cowok?"tanya Laura atau yang sering di sapa dengan panggilan 'Voka' itu dengan wajah yang masih tidak percaya.

Kenapa dia dipanggil 'Voka'? Dia sendiri  tidak tau apa arti panggilan itu. sebenarnya...nama 'Voka' dibuat oleh seseorang yang dia suka, yang dia temui secara virtual.

"Gue kira Lo belok, Cen!" Gadis bermata sipit menatap audy serius. Dia -Geferia- yang sering dipanggil dengan nama 'Gege'. sebenarnya dia tidak mau dipanggil dengan sebutan itu karna menurutnya sangat tidak estetot. Tapi bagaimana lagi? Dia mempunyai teman yang suka mengubah nama orang.

"Belok pala lo! Gue normal" Audy berucap kesal.

Gege menatap cowok didepannya dengan tatapan genit."kalo diliat-liat mukanya imut² gitu ya, btw, namanya siapa, ganteng?"tanyanya sambil mengedipkan matanya.

Plak!

"AWW! KDRT Lo Cen!!" Gege mengusap lengannya yang sakit akibat tertampar kenyataan,eh maksudnya tertampar oleh Audy.

  "Mata Lo mau gue congkel?" Tidak menghiraukan rintihan Gege. Audy Mala bertanya dengan raut wajah menyeramkan.

Voka yang melihat itu menganggukkan kepalanya, dia mengerti sekarang."ini cowok yang Lo bilang?" Tanyanya dan dijawab anggukan oleh Audy.

Voka mendekatkan dirinya ke Audy, sedangkan Gege yang melihat itu juga mengikuti voka mendekatkan dirinya.

"Selera Lo ngapa jadi yang kayak gini dah?"tanya voka pelan supaya cowok yang sedang dia bicarakan tidak mendengarnya.

Gege menengok kearah Rev, menatapnya dari atas ke bawah, kemudian dia menganggukkan kepalanya, tanda setuju dengan ucapan voka.

Sedangkan Rev masih dapat mendengar pertanyaan itu langsung menatap tajam teman audy yang sekarang menatapnya bingung.

"Ngelut?!"tanyanya datar.

"Ayo! Dimana?kasur?"bukan,bukan voka yang. menjawab, melainkan Gege.

Audy menabok lengan gadis itu."Lo kalo sekali lagi ngomong ngelantur,gue seret keluar."

"Parah banget Cen, minta digebukin dia!" Voka memanas-manasi keadaan.dia menyenderkan tubuhnya sambil menyomot makana yang ada diatas meja.

Audy yang panas langsung mengode voka lewat tatapannya. Voka yang mengerti itu langsung menarik kaki Gege hingga gadis itu jatuh kelantai.

BRAK!

"ADUH! Kalo pantat gue tepos tangung jawab Lo berdua!"

Audy memegang tangan gadis itu,dan mereka berdua mengangkat tubuh Gege sambil berjalan kearah pintu keluar.

"Eh eh mau dibawa kemana... hubungan kita~" Memeng temannya yang satu ini sudah stres. Lihat dia malah bernyanyi tidak jelas.

BRUK!

Gege merasakan sakit pada punggungnya. Dua human itu melemparkannya keluar rumah.

"Aduh sakit anjir!"

Audy dan Voka menggelap tangannya seolah ada kuman yang menempel setelah memegang Gege. mereka berdua masuk kedalam rumah tidak memperdulikan Gege yang minta tolong.

"Teman bangsat!"ucapnya. Gege menatap satu orang lagi yang masih berdiri didepan pintu dengan tatapan memelas.

"Bantuin---"

"Semoga pantat Lo beneran tepos!!"

BRAK!

Gege langsung berdiri ketika mendengar ucapan cowok itu.dia memperhatikan pantatnya lalu
bergumam pelan.

"Untung masih bahenol!"
___
    Jangan lupa vote dan follow akunku
                    Mwhehehe⊂(・﹏・⊂)

        Makasih sudah mampir dan
                   baca cerita ini!    
             

Revan Transmigrasi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang