TIGA PULUH TIGA

146 12 0
                                    

Bismillah
Happy reading 📝
    •
    •
    •
Typo bertebaran

Audy menghirup aroma mie yang baru saja, dia masak.

Hum, sedap!

Dia menaruh mangkok mienya di atas meja makan, lalu menarik kursi dan duduk disana dan memulai acara makannya sambil memainkan ponselnya.

                   -Para jomblo sesad-

Gege crush Momo
[•Kick Cencen! Dia udah ngga jomblo•]
[•jangan temenin, ngga setia kawan!
Pacaran kok ngga ngajak-ngajak•]
[•gue kan juga mau pacaran•]

Anda
[•iri bilang kawan!•]

Momo holkay
[• Lo mau pacaran Ege?•]

Gege crush Momo
[•iya mau•]

Momo holkay
[•sini sama gue aja•]

Anda
[•Mo, Lo beneran lesbi ya?•]

Gege crush Momo
[•SEKRINSYOT!•]
[•kasih tau mamanya Momo! Anaknya lesbi!•]
[•tbl tbl tbl takut banget Lohhh•]

Momo holkay
[• canda doang anjir!•]

Audy menyantap mienya kembali sebelum mengetik pesannya.

Anda
[•canda atau bercanda, hayoo?•]

Momo holkay
[•BERCANDA!!•]

Voka vok vok
[•berisik woi! Gue lagi tik tok kan!•]

Gege crush Momo
[• perasaan kaga ada yang nanya
Lo lagi ngapain vok•]

Anda
[• tau tuh, siapa lagi yang nanya•]

Momo holkay
[•pen banget diajak si voka•]

Voka vok vok
[•BANGSUL LO SEMUA!•]

Audy terkekeh membaca pesan yang dikirimkan Voka di grup kemudian menaruh ponselnya ketika sudah tidak ada yang menarik lagi.

Dia bangkit dari duduknya untuk mengambil air meninggalkan mienya yang masih tersisa setengah mangkok.

Puk!

Audy menutup kulkasnya setelah selesai mengambil air dingin. Dia kembali berjalan kearah meja makan tapi langkahnya terhenti ketika melihat Rev yang sedang duduk di tempatnya tadi, Audy beralih melihat kearah mangkoknya yang sudah kosong.

"Rev?" Panggil Audy.

"Hm"

Audy berjalan mendekati Rev yang sekarang sedang memainkan ponsel miliknya.

"Lo yang ngabisin mie gue?" Tanya Audy sambil mengambil ponselnya membuat Rev menatapnya kesal.

"Loh kok diambil si Cen!" Ucap Rev kesal. Dia berusaha merebut ponsel yang digenggam Audy.

"Gue nanya, Lo yang ngabisin mie yang ada disitu?" Tanya Audy sambil menunjuk kearah mangkok kosong diatas meja.

Rev mengangguk santai yang membuat Audy ingin mencakar wajah tak berdosa milik pacarnya itu.

"Kok dimakan si! Itukan punya gue, sayang!!!" Ucap Audy sambil menekan kata 'sayang' saking gregetnya dengan cowok yang satu ini.

Rev menatap Audy dengan wajah tak berdosa nya, "Ya trus? Gue salah apa?" Tanya Rev yang masih tak mau mengerti.

Audy langsung memeluk tubuh Rev dengan erat, saking eratnya membuat Rev susah bernafas,
"Woi! L-lepas Cen!" Rev mendorong-dorong Audy agar melepaskan pelukannya.

Audy tak menghiraukan ucapan Rev, dia malah semakin mengeratkan pelukannya kemudian mengigit bahu Rev agak kencang.

"Bodo! Siapa suruh Lo buat gue greget pengen makan Lo!" Ucap Audy ambigu.

Rev menyentil kening Audy dengan kencang yang bisa membuat kening gadis itu memerah.

"Awww sakit, Yang!" Audy meringis kesakitan lalu melepaskan pelukannya, dia mengusap keningnya yang perih.

Rev menyentil kening Audy kembali ketika mendengar ucapan Audy yang terakhir, "apaan si pake manggil sayang-sayang segala!" Rev mendenkus tidak suka padahal hatinya sedang ketar-ketir, hidung dan telinganya juga memerah.

Audy yang melihat Rev salting berusaha untuk tidak tertawa, "apaan, maksudnya tuh peyang bukan sayang, geer banget hahaha!" Ucap Audy santai sambil tertawa terbahak-bahak melihat Rev melotot.

"Audy Lo!" Tega sekali Audy menjatuhkannya setelah membuatnya terbang tinggi.

Audy langsung berlari ketika melihat Rev ingin menyentil nya, dia tertawa lagi sedangkan Rev mulai kesal karna sentilannya tidak mengenai kening gadis itu.

"AUDY!! KESINI NGGA!!"

Audy menjulurkan lidahnya, "Gamau Lo bau!" Ledek Audy.

Rev langsung berhenti mengejar Audy, dia menatap Audy kesal, "Audy! Kesini atau putus?!" Ucap Rev mengancam.

Langkah Audy langsung berhenti ketika mendengar kalimat itu, "yah, cowok mainnya ngancem, ngga seru!" Audy mendenkus, dia berjalan pelan kearah Rev.

Semua cowok sama aja, Batin Audy berucap.

Tidak mungkin dia memilih melanjutkan langkahnya, bisa-bisa mereka putus beneran padahal baru jadian.

Melihat Audy sudah di dekatnya Rev langsung mencubit pipi gadis itu.

"Awww sakit woi! KDRT Lo!" Audy merintih pelan.

Rev berhenti mencubit pipi Audy, "KDRT apaan! Kita kan belum nikah!" Ucap Rev ke Audy.

Audy langsung menatap Rev serius, "yaudah ayo!" Ajak Audy sambil menarik tangan Rev pelan.

"Mau kemana?!"  Tanya Rev.

Audy menengok, "nikah! Biar yang tadi disebut KDRT"

Rev mendorong pelan kening gadis itu.

"Cen, Pas pembagian otak Lo ngga dateng ya?" Tanya Rev.

Audy menatap Rev bingung, "Emang ada pembagian otak? Dimana? Otak apaan?" Tanya Audy balik. Dalam hati dia tersenyum puas melihat raut wajah Rev yang cengo.

"Bukan pacar gue!" Rev langsung berjalan kearah sofa meninggalkan Audy yang sedang cekikikan.

Audy tidak bisa memberhentikan tawarnya, dia berjalan kearah Rev lalu duduk disebelahnya.

"Gemes banget si pacar gue" gumam Audy sambil memeluk Rev. Dia mencium pipi cowok itu berulang kali.

Rev menahan tubuh Audy agar tidak menciumnya lagi, "Jangan cium-cium! Nanti gue khilaf!" Ancam Rev.

Bukannya berhenti Audy Malah menjadi-jadi. Dia malah mencium sudut bibir Rev.

"AUDY!!" Teriakkan seseorang membuat Audy dan Rev menengok.

"Bunda?" Lirik Audy ketika melihat Bundanya sedang melotot dan disebelahnya ada sang ayah yang sedang menutup mulutnya tidak percaya.

Tubuh Audy melemas.

Dia keciduk!

Bunda pasti mikir yang enggak-enggak, Audy membatin.
________
     Vote kawan(θ‿θ)

NEXT?                    

Revan Transmigrasi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang