EMPAT PULUH EMPAT(END)

309 16 0
                                    

Bismillah
Happy reading pren( ◕ ᴥ ◕ )
   •
   •
   •
   •
Typo masih bertebaran ~(‾▿‾~)

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Revan dan Audy. Karna hari ini adalah hari pernikahan mereka berdua.

Senyuman lebar terpatri di wajah Audy sedari tadi pagi tidak pernah luntur, seperti cintanya ke Revan...eak:>

Audy menatap kesampingnya, melihat Revan yang sudah menjadi suaminya itu sedang lahap memakan makanannya. Dia terkekeh pelan ketika Revan memasukkan satu sendok penuh langsung kedalam mulutnya membuat kedua pipinya mengembul.

Lucu banget suami gue.

"A-appah?" Tanya Revan dengan mulut penuh.

Kesal melihat Audy tidak berhenti terkekeh, Revan langsung menusukkan satu bakso goreng dan dimasukkan kedalam mulut gadis itu.

"Uhuukk uhuk, gila Lo ya?! Kalo gue keselek terus langsung k.o ntar Lo jadi duda mau?!" Ucap Audy setelah bakso didalam mulutnya hilang entah kemana.

Revan menatap Audy sinis, "ngga papa jadi duda, tinggal nyari janda terus gue nikah lagi. Duda dan janda, keren kan" jawab Revan santai.

"Awas aja ya Lo berani nyari janda! Gue--- gue buat Lo nyesel!" Ancam Audy sambil menunjuk-nunjuk hidung Revan.

"Siapa takut?!" tantang Revan.

"Punten slur! Bisa di pause dulu ngga geludnya ini kita-kita mau sungkeman"

Audy dan Revan secara serempak langsung menengok kearah suara itu. Didepannya sudah ada trio sesad yang sedang melihat kearah mereka berdua dengan tatapan malas.

"Ngapain Lo pada dateng? Perasaan ngga gue undang!" Kata Audy bingung.  Memang benar teman-temannya itu tidak dia undang untuk datang ke acara pernikahannya ini karna Audy yakin mereka bertiga hanya akan mengacau.

"Ngga perlu diundang, kita peka kok kalo Lo mau  kita dateng. Yakan yakan? Iya dong, masa ngga" Gege memasang wajah pede dan sok kerennya ketika berucap.

"Najis! Sok iye"

"Sirik aja Lo Voke!" Ledek Gege ke Voka.

"Gue dulu masih toleransi ya Lo pada manggil dengan sebutan Voka, sekarang mau ganti lagi nama gue? Siap siap balik dari sini tinggal nama!!" Geram Voka. Dia menatap tajam Gege yang sekarang sedang bersembunyi dibelakang Momo.

"Ampun mba jago"

"Lo pada kalau mau berantem jangan  disini deh. Didepan lampu merah sono!" Kata Audy kesal kepada Gege dan Voka. Dua orang ini emang gabakal bisa akur kalo digabungin.

Audy beralih kearah Momo, "Lo kapan sampe ke indo mo?" Tanya Audy. Pasalnya temannya yang satu ini tidak pernah pulang ke Indonesia karna sibuk mengerjakan sesuatu di luar negeri.

"Kemarin sore. Gue di spam sama dua bocah ini katanya Lo gamau nikah kalo gaada gue"

"Anjing!"

Gege dan Voka sontak menyengir seperti orang bodoh.

"Eh iya, gue ada hadiah buat Lo sama Rev. Ada diluar, karna gabisa gue bawa masuk. Nih!"  Momo memberikan sebuah kunci mobil ke Audy.

Audy terbengong dengan mulut terbuka, sama seperti dua temannya.

"Itu mobil keluaran terba--" perkataan Momo terpotong ketika dia merasakan bahunya di pegang erat oleh seseorang.

Gege menatap temannya itu serius, "mo besok gue nikah, Beneran nikah. Lo jangan lupa kadoin  kaya gitu juga ya, minimal 2! Satu buat gue, satunya lagi buat suami gue. Yayayaya?"  Pinta Gege dengan puppy eyes nya.

Revan Transmigrasi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang