DUA PULUH DUA

193 10 0
                                    

Bismillah
Happy reading 📝
    •
    •
    •
Typo bertebaran

"Pagi, Bun!" Sapa Audy sambil mencium kedua pipi bundanya.

"Pagi juga sayang! Duduk Rev, sini kita makan bareng" Rev membalasnya dengan anggukan sopan lalu duduk disebelah Audy.

Setelah selesai makan, mereka berdua langsung berpamitan untuk pergi ke sekolah.

"Naik"

Audy langsung naik keatas motor. Rev menengok kearah belakang. "Pegangan woi"

"Ini udah pegangan" Jawab Audy yang berpegangan pada besi di belakang jok motor yang Rev pakai.

"Jangan pegangan di situ lah, Udy!" Ucap Rev.

"Trus dimana?!" Tanya Audy kesal, padahal dia sudah pegangan, trus apalagi?

Rev menarik tangan Audy untuk dilingkarkan ke pinggangnya, sedangkan Audy yang kaget langsung menghempaskan pegangan Rev pada tangannya.

"Anjir!"

"Kenapa?!" Rev kesal karna Audy tidak mau memeluk pinggangnya.

Audy mendekatkan wajahnya ke samping telinga Rev yang tertutup oleh helm. "Nanti orang-orang pada salah paham sama kita Revannn!"

"Salah paham gimana maksudnya?" Tanya Rev yang tidak paham dengan ucapan Audy.

"Dengerin! Bunda gue aja ngira Lo cewek, apalagi orang-orang, nanti mereka ngiranya kita---" Audy menggantung ucapannya.

"Kita apa?" Tanya Rev penasaran.

"Lesbi"

Rev tersentak ketika mendengar ucapan Audy. Dia baru ingat kalau bundanya Audy mengira dirinya adalah seorang gadis, bagaimana dengan orang lain?

Audy melihat Rev dari kaca spion motor, Mirip banget kaya cewek, ucap Audy dalam hati.

"Yaudah"

Rev langsung menghidupkan motornya dan mengendarainya keluar dari rumah.

Mereka berdua tidak sadar kalau ada sepasang mata yang melotot melihat kearah mereka sedari tadi.
•••
"Nanti gue nunggu dimana?" Tanya Rev setelah mereka berdua sampai di parkiran sekolah.

"Eum kayaknya Lo tunggu di UKS aja deh, soalnya cuman tempat itu yang aman" jawab Audy sambil merangkul bahu Rev.

"Oke"

Mereka berdua berjalan menuju UKS sambil saling merangkul. Rev melihat sekolah Audy dengan tatapan datar, sekolah ini sangat luas. Dia tambah mendatarkan tatapannya ketika melihat banyak siswa/i yang berkeliaran menatapnya dengan bingung.

"Matanya ngga usah jelalatan!" Audy berucap sebal ketika melihat Rev menatap kearah gadis-gadis yang sedang duduk menatap mereka, Audy melepaskan tangannya dari bahu Rev sambil berjalan cepat.

Rev yang melihat Audy sudah berjalan cepat menatapnya bingung sesaat, lalu berjalan cepat menghampiri Audy.

"Marah ya?" Tanya Rev dengan suara memelas.

Audy membuang pandangannya tidak mau melihat Rev, "Jelek banget Lo!" Ucap Audy ketika melihat wajah Rev yang cemberut menatapnya.

"CENCENN!" Audy langsung membalikan badannya ketika mendengar ada yang memanggil namanya.

"Ngapa?" Tanya Audy ketika melihat siapa yang memanggilnya.

"Lo Rev? Kok ada disini?" Tanya Gege ke Rev mengabaikan pertanyaan Audy.

"Ah itu gue---"

Teng! Teng! Teng!

Suara bel masuk berbunyi menghentikan ucapan Rev.

"Lo masuk sana kedalam, gue ke kelas ya" Audy langsung menarik Gege yang masih penasaran pergi dari sana.

Sedangkan Rev masuk kedalam ruangan  yang tadi ditunjuk oleh Audy. Dia berjalan kearah kasur paling pojok lalu merebahkan tubuhnya.

"Tadi gue berubah jadi manusia sekitar jam 6, berarti bakal berubah lagi jam 11'an" gumam Rev pelan lalu memejamkan matanya.

Ceklek!

Pintu UKS dibuka, terlihat dua cowok yang berjalan masuk kedalam ruangan itu. Cowok yang melampirkan dasinya di bahu terlihat sedikit pucat.

"Gue masuk ke kelas ya, sak!"

Cowok yang dipanggil 'sak' mengangguk, "makasih udah nganterin gue" temannya menjawab dengan mengacungkan kedua jempol nya lalu pergi dari sana.

Rev membuka matanya ketika mendengar suara seseorang disampingnya.

"Hai! Murid baru ya?"
____
     Gimana part ini? Seru atau ngga?

       Jangan lupa vote gusy!

NEXT!

Revan Transmigrasi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang