TIGA PULUH DUA

148 9 0
                                    

Bismillah
Happy reading 📝
    •
    •
    •
Typo bertebaran

"REVAN?!" Audy mengacak rambutnya. Dia
bingung harus mencari kemana lagi cowok itu.

"Ini cowok gue kok suka banget ngilang ya!" Ucap Audy sambil keluar rumah.

Dia berjalan ke halaman belakang rumah yang dijadikan taman oleh Bundanya. Audy duduk di kursi yang berada disana, dia menatap kearah langit.

"Apa Rev diculik lagi?" Tanyanya pelan.

Audy menggeleng, "Ah, ngga mungkin! Kan tadi pintu rumah udah gue kunci semua, ngga mungkin itu penculik bisa masuk" gumam Audy.

"Terus si Rev kemana dong?!"

Srekk! Srekk!

Bunyi gesekan daun membuat Audy menatap kearah suara itu berasal, ternyata dari arah pohon mangga milik Bunda Ana.

Srekk! Srekk!

Audy langsung berdiri sambil mengusap lehernya, seketika dia merasa merinding. Daun di pohon mangga yang sudah agak besar itu bergerak pelan.

'Kabur' satu kata itu yang terlintas dipikiran Audy. Dia harus kabur!

Audy mulai melangkah pergi dari sana,
Tetapi suara gesekan itu terdengar lagi membuatnya penasaran.

Srekk! Srekk!

Sebagai manusia biasa, Audy mempunyai rasa penasaran yang tinggi, jadi dia berjalan pelan kearah pohon mangga itu.

"Setan bukan?" Tanya Audy yang sudah berada didekat pohon. Gadis itu tidak berani menatap kearah atas, jadi dia hanya menatap batang pohon itu.

"Iya mbak" sebuah suara menyahuti pertanyaan Audy.

Audy berjalan mundur satu langkah karna kaget, "suaranya kaya cowok" gumam Audy lirik.

"Pocong bukan Lo?" Tanya Audy yang masih penasaran.

Diatas pohon cowok itu tertawa, "saya bukan pocong mbak, saya genderuwo HAHAHA!"

Audy melotot. Audy langsung membaca surah
pendek yang dia hafal berharap setan itu kepanasan dan pergi dari atas pohon mangga.

"Ngapain mbak?" Tanya hantu itu.

"Lo ngga kepanasan, Tan?!" Bukannya menjawab Audy malah balik bertanya.

"Tan?!" Panggil Audy ketika hantu itu tidak menjawab pertanyaannya.

Audy pikir setan itu sudah pergi karna kepanasan, jadi dia mendongak keatas untuk memastikan.

"REVAN?!" Teriak Audy kaget ketika melihat Rev yang sedang rebahan disalah satu dahan pohon mangga itu.

"Lo ngapain disitu?! Gue cariin daritadi juga, malah nangkring diatas pohon!" Kata Audy kesal.  Dia sudah mencari Rev dimana-mana sampai ketemu genderuwo-- eh, kalo Rev ada diatas pohon berarti tadi cowok itu ketemu genderuwo?

Sedangkan diatas pohon Rev sedang mendenkus ketika mengingat Nathan menaruhnya diatas pohon mangga ini.

"Nyari angin"

Audy menatap tidak suka, "Angin kok di cari, turun Lo!" Teriak Audy ke Rev.

Rev menatap kearah bawah lebih tepatnya kearah Audy, "Gue ngga bisa turun Cen!" Teriak Rev bercanda.

Rev memperagakan seolah-oleh, dia sangat takut jatuh, padahal diam-diam dia tersenyum miring.

"Gue tangkep deh!" Ucap Audy tak yakin dari bawah yang sudah bersiap-siap ingin menangkap Rev.

Rev langsung melompat dan menutup sedikit matanya agar terlihat benar-benar takut.

Dan...

BRUK!

Revan Transmigrasi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang