TUJUH BELAS

197 9 0
                                    

Bismillah
Happy reading 📝
    •
    •
    •
Typo bertebaran

Rev mendenkus sebal karna tidak memiliki ide agar bisa keluar dari sini. Dia dikurung didalam kandang kayu yang sangat tidak estetot, ck.

Ah, dia sangat merindukan rumahnya, rumah Audy.

Sudah 2 hari dia dikurung. Walaupun dikasih makan, tapi Rev sama sekali tidak menyentuh makanan itu.

BRUKKK!

Rev tersentak kaget ketika mendengar suara sesuatu yang terjatuh.

"Aduhhh pantat gue sakit banget, sialan!"

Dia langsung berdiri dan mengintip dari sela lobang kandangnya, matanya melotot ketika melihat seseorang yang sangat dia kenal.

Rev mengeong agar Audy mendengar suaranya, tapi gadis itu sudah terlalu jauh dari dirinya.

Rev menatap punggung Audy dengan tatapan sedih.
•••
"Sumpah dah, pantat gue sakit bangett" Gege merintih kesakitan, dia mengusap bagian yang sakit.

Voka mendenkus, "Lo ngapa pake jatoh si kan jambunya baru dikit!" Dia mengelap jambu ditangannya lalu membelahnya menjadi dua bagian kemudian Voka memakannya.{ya kali dibuang🗿}

"LO! ENAK BANGET LO NGOMONG!" Gege berucap marah. Lihatlah teman laknatnya ini yang memakan jambu hasil perjuangannya, bahkan dia rela merasakan sakit pada bokongnya demi mendapatkan jambu itu.

Lebayyy

"Sesakit itu ya, Ege?" Tanya Audy penasaran.

Gege melirik sinis, "Coba dah Lo naek tuh pohon trus Lo jatohin diri, cen!"

"Gue kan cuman nanya, Ege"

"Udah-udah wei"

Ting!

Satu pesan masuk berasal dari ponsel Audy. Dia segera melihat siapa yang mengirimkannya pesan.

"Siapa, cen?" Tanya Momo penasaran.

"Gatau, nomor ga dikenal" jawab audy Sambil meletakkan ponselnya diatas meja.

Dia menatap Gege yang sedang mengulek cabai, dan Voka yang sedang memotong jambu menjadi empat bagian.

Si Gege udah kaga sakit lagi? Tanyanya dalam hati.

Sedangkan Momo mengambil ponsel Audy, dia sangat penasaran dengan orang yang mengirim pesan ke gadis itu. Biasanya yang mengirim pesan seperti ini adalah cowok-cowok yang menyukai Audy.

Dia membuka room chat, matanya membulat. "Anjir, ini kan Sakti anak sebelah kan?!" Tanyanya sambil menunjukkan Poto cowok itu yang dipasang sebagai profil.

Voka batuk, bukan, bukan karna foto cowok yang ditunjukkan Momo, melainkan sambal yang dibuat oleh Gege."Lo pake beberapa cabe, Ege?!" Tanya Voka sambil menuangkan air putih ke gelasnya lalu meminumnya.

"20 biji doang,pake cabe ini"  jawabnya santai sambil menunjuk cabe rawit.

"Goblok!" Voka mengambil jambu lalu memakannya berharap mengurangi rasa pedas dilidahnya.

Gege mengalihkan pandangannya kearah ponsel  yang Momo pegang. Dia menatap lama poto itu, "ini cowok jamet itu kan?"

Momo mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Gege.

"Ini kaga Lo jawab pesannya?" Tanya Gege ke Audy.

"Ngapain" Audy berucap tidak peduli.

"Ckckck, pantesan Lo kaga punya pacar" ucap Momo. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya prihatin, temannya ini terlalu cuek pada manusia  bergenre cowok.

Drrrt drrrt!

Sekarang ponsel Gege yang berbunyi, dia melihat siapa orang yang menelponnya.

'MAMAKKU ZHEYENK'

Dia buru-buru mengangkat panggilan itu, "Assalamualaikum, mak" Gege mode alim keluar.

"Wassalamu'alaikum Gege anak emak yang paling cuaktik sejagad raya, BALIKKKKK!!"

Gege menjauhkan ponselnya ketika mendengar suara nyaring emaknya yang menyuruhnya untuk pulang.

"Ya ALLAH emak! Kuping Gege sakit nih. Entar Gege balik" ucap Gege sambil mengusap kupingnya.

"ENTAR! ENTAR! BALIK SEKARANG! PULANG SEKOLAH BUKANNYA LANGSUNG BALIK MALAH KELUYURAN! CEPET BALIKKK!!

Tutt tutt

Belum sempat menjawab panggilan telponnya lebih dulu terputus.

Gege buru-buru bangkit dari duduknya, dia mengambil beberapa jambu lalu memasukkannya kedalam tas. "Gue balik duluan ya, emak udah ngamok. Btw makasih jambunya!" Ucapnya sambil pergi dari sana.

"Dasar anak emak!"
____
      Vote and thanks

    Jangan lupa follow me ya!

NEXT!

Revan Transmigrasi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang