Lullaby 11

70 12 21
                                    

"Aku mengerti. Aku janji hanya kau yang kucinta."

"Tidak, kau sama sekali tidak mengerti!"

...Lullaby...

Sial bagi Sarada. Di saat seperti ini Mitsuki malah menggodanya.

"Kalau kau tidak suka kerumunan, lantas bagaimana caramu memimpin daerah selatan nantinya?"

"Ayo kembali. Aku tidak mau diceramahi kakak."

"Oy, jawab dulu pertanyaanku!"

Grep!

Dekapan erat di pundaknya membuat Sarada bungkam. Hari ini Mitsuki berhasil membuat istrinya tersipu malu.

...Lullaby...

Teater para bangsawan sangat membosankan. Layaknya tontonan klasik diisi nyanyian, tari dan akting aneh dari para pemain. Untung saja paras para aktor dan aktris masih terampuni. Selain itu, hanya mengundang kantuk.

Orang-orang dari zaman modern sangat tidak nyaman. Tapi selama belum ada celah untuk melarikan diri, terpaksa harus menahan kebosanan lebih lama lagi.

Ini lebih buruk dari sinetron rating rendah! Batin Sarada sambil mengernyitkan dahi.

Oh tidak, sepertinya aku mual. Batin Boruto bersiap menutup mulut.

"Mual lagi?"

"Maaf, aku akan kembali sebentar lagi." Ucap Boruto bergegas keluar dari gedung pertunjukan.

Di sisi lain, Sarada juga berhasil keluar dari suasana memuakkan di dalam sana. Ia sedikit kasihan pada Mitsuki karena percaya bahwa ia memang butuh udara segar.

Dunia di zaman ini sangat menakjubkan. Andai saja ponselnya ikut ke zaman ini, ia pasti akan mengambil banyak foto. Gedung pertunjukan tadi masih berada di lingkungan istana, karena itu ia putuskan berjalan-jalan melihat apa saja yang ada di kerajaan tetangga ini.

Namun aneh, sepanjang mata memandang, istana ini sangat sepi. Tak ada satu pun pelayan padahal tadi tempat ini sangat ramai. Sarada terua berjalan hingga sampailah ia di sebuah halaman penuh mawar merah.

"Indah sekali. Sayang sekali aku tidak bisa memetiknya."

Grep!

"Aaaaa.... hmpt.."

Seseorang menarik tangannya, membungkam erat mulutnya hingga sulit bernafas. Kini mereka berada sangat tersembunyi di tempat yang jarang dilewati siapapun

"Hahaha... ternyata kau ada disini."

Eh?! Suara ini...

Orang itu segera melepasnya dan membalik tubuhnya penuh rasa jengkel.

"Kau disini juga ternyata! Ku pikir kau sudah mati!"

"Boruto, kau-"

"Disini aku jadi Putra Mahkota Utara. Apakah di zaman ini kau yang jadi Putri Mahkota Selatan?"

LullabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang