Lullaby 15

87 12 18
                                    

Tunggu, apa barusan aku salah dengar? Mitsuki tidak menganggap Boruto sebagai musuh. Apa maksudnya ini?

...Lullaby...

"Mengapa kau berlari? Nanti demam mu tak kunjung turun."

"Eeeeh, ja-jangan sentuh aku dulu!"

"Baiklah."

Mitsuki tersenyum manis sekali, sekaligus menyayat hati. Sarada sedikit yakin keadaan telah berubah secara ajaib tapi sepertinya fakta mengenai dirinya yang tidak mencintai pria ini tidak ikut berubah.

"M-Maksudku begini." Katanya sambil meraba kening Mitsuki. Normal saja, tidak demam seperti dirinya.

"Aku sehat-sehat saja."

"Tapi rasanya tidak. Mi-Mitsuki, begini... mengenai aku dan Boruto... a-aku minta maaf."

"Aku mengerti."

"Hah?"

"Baik aku dan Sumire sangat tahu bahwa kalian saling mencintai."

"M-Mitsuki." Kata Sarada sedikit merinding.

"Hn, entah mengapa kadang aku yakin tradisi ini lambat laun akan ditinggalkan. Tapi saat ini empat pilar negara masih mempertahankannya."

"Itu sulit, tapi mengenai aku dan Boruto... ka-ka-kami su-"

"Memangnya apa yang sudah kalian lakukan?"

"Apa yang..."

"Sudahlah, ayo kembali istirahat."

"Tapi, Mitsuki!"

Menurut seperti anak baik. Hanya itu yang bisa Sarada lakukan. Ini membingungkan, benarkah alur kisahnya telah terombak? Mitsuki seperti tidak memiliki ingatan mengenai dosa besarnya dengan Boruto.

"Kalian tidak marah pada kami, kan?"

"Sama sekali tidak."

"Atau jangan-jangan kau juga pernah menaruh rasa pada Sumire?"

"Apa?!"

"Ti-tidak."

Dengan cepat kedua kaki Sarada tak menapak lantai lagi. Sejenak ia tercengang tak bersuara hingga kemudian berteriak sejadi-jadinya.

"AAAAAAAAHHHHH!!! Turunkan aku!!!"

"Inilah akibatnya jika kau bicara sembarangan!"

"A-ampun, tuan muda... turunkan aku! Bagaimana kalau aku mati lemas karena perbuatanmu, hey?!!!"

Kerasnya pekikan Sarada sampai terdengar di balik dinding, dimana Raja dan Ratu sedang menyiram tanaman.

"Astaga, apa mereka berdua tidak bisa tenang sedikit?! Tumben sekali Sarada berteriak begitu."

"Hehe... suamiku, bukankah itu wajar?"

"Hah, jangan anggap itu wajar. Aku tahu seperti apa Mitsuki itu."

"Seperti apa?"

LullabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang