Lullaby 5

72 12 17
                                    

"Permisi, apa kalian menjumpai Yang Mulia Putra Mahkota?"

"Tidak Yang Mulia."

Sumire mencarinya tergopoh-gopoh. Meski Raja dan Ratu mengatakan bahwa Boruto sedang bepergian, ia tetap takkan tenang sebelum melihatnya sendiri.

"Hercules, tangkap ranting ini! Ayo anak baik, nanti Papa beri rumput segar!"

Suara riang itu menarik Sumire menuju tanah lapang di area belakang. Sejak pria itu sembuh dari penyakitnya, Boruto malah sering bertingkah konyol serta menghabiskan sebagian besar waktunya di kandang kuda.

"Boruto..."

"Wah, kebetulan ada Sumire! Aku sedang bermain dengan kudaku."

"Tapi...memperlakukannya seperti anjing?"

Boruto tertawa jenaka. Tentu saja Sumire pasti melihat bahwa yang ia lakukan sangat bodoh.

"Baiklah, rumput segar datang!" Ucap Boruto sambil mengumpulkan rimbunan rumput dengan tongkat kayu.

Bukan masalah bila seorang Putra Mahkota bermain layaknya anak kecil namun tongkat itu sepertinya membuat Sumire mundur beberapa langkah. Samar-samar lisannya bergumam serta wajahnya sangat takut, hendak menangis.

"Sumire, ada apa denganmu?"

"Ja-jangan..."

"Hah?!"

"A-aku tidak salah! Aku tidak bersalah!!!" Pekiknya berlari meninggalkan Boruto dalam kebingungan.

"Hey, apa yang terjadi padanya?"

...Lullaby...

Ketakutan Sumire tadi bukanlah candaan. Ekspresi ketakutan itu terus membayang di ingatan Boruto.

"Ayah, ibu... bisa kita bicara sebentar?"

"Tentu, anakku." Ucap lembut ayahnya.

"Begini, tadi Sumire ketakutan tanpa sebab. Apa ada sesuatu yang terjadi padanya?"

"Iya, kami sudah memeriksanya. Tapi takkan lama ia akan kembali baik."

"Aku tidak bisa menganggapnya remeh. Seperti ada sesuatu yang telah kulewatkan."

"Itu..."

"Aku akan memeriksanya di kamar." Ujar Boruto setengah berlari.

Sejak kejadian aneh tadi Sumire langsung mengurung diri di kamarnya. Entah apa sebabnya Boruto seakan merasa de javu bila Sumire takkan keluar sampai suasana hatinya benar-benar membaik.

"Boleh aku masuk, Sumire?" Tanya lembut Boruto. Sesekali mengetuk pintu namun tak ada jawaban.

Hal ini cukup membuat Boruto sangat menyesal padahal Sumire lah yang bertingkah aneh. Kebetulan pintu tidak dikunci, ia putuskan untuk melihatnya.

"Sumire, begini... maaf kalau aku berbuat salah."

Hal buruk apa yang telah dilakukan tubuh ini padamu?

"Suamiku tidak bersalah."

"Kalau begitu mengapa-"

"Aku bukan istri yang baik. Kesalahan hanyalah milikku."

Miris, keadaan Sumire dengan tampilan acak-acakan sungguh memprihatinkan. Wanita yang tampak normal di awal ini tiba-tiba berubah menjadi sosok yang mengalami depresi akut.

...Lullaby...

"Kau pasti berselingkuh!"

"Hanya karena aku tidak membalas pesanmu, mengapa kau menuduhku begitu?!"

LullabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang