Putra Mahkota Kerajaan Selatan telah tiba di istana. Sudah jadi kebiasaan bahwa hal pertama yang ia cari adalah keberadaan Raja dan Ratu karena tanpa mereka itu artinya ia akan disibukkan dengan berbagai tugas merepotkan karena meski posisi Raja dipegang oleh kakaknya, ia tetap saja direpotkan.
"Yang Mulia Raja dan Ratu sedang di aula pertemuan."
"Syukurlah, artinya hari ini aku bisa lebih fokus pada Sarada."
"Tapi sepertinya Putri Mahkota tidak ingin diganggu."
"Aku tidak peduli."
Kepala pelayan tak bisa berbuat banyak. Memang beberapa waktu lalu Sarada memerintahkan agar jangan sampai ada yang menemuinya siang ini. Meski tanpa alasan jelas, perintah itu tetap dilaksanakan namun bagaimana cara menghalangi Putra Mahkota? Pria itu takkan mau mendengarkan siapapun.
"Cuaca di luar sedang mendung." Ucap Mitsuki menjumpai Sarada tengah menatap angkasa melalui jendela.
"Apakah Kepala Pelayan tidak mengatakan apapun?"
"Kau menolak siapapun menemuimu."
"Lalu mengapa kau kemari?"
"Hanya ingin."
Ini menyebalkan. Siang ini ia hanya ingin menikmati suasana segar rintik hujan sendirian karena itu bisa meringankan kerinduan pada Boruto dan segala hal di zamannya. Sarada sangat enggan berbalik melihat pria itu tapi ia tahu Mitsuki saat ini sedang duduk di tepi ranjang.
"Ini pertanyaan sensitif tapi bolehkah aku tahu mengapa posisi Putra Mahkota diisi olehmu dan bukannya anak keturunan Raja dan Ratu?"
".... karena mereka tidak bisa meneruskan garis keturunan kerajaan ini."
"Maksudmu?"
"Setelah kita memperoleh putra maka aku akan mengambilalih tampuk kekuasaan."
Mengerikan! Bagaimana jadinya kalau aku jadi ratu? Tunggu, jika itu terjadi artinya aku dan dia... TIDAAAAK!!!!!
"Apa ingatanmu mulai kembali?"
"Ingatan yang mana? Hiks... bagaimana caraku menjelaskan padamu?"
...Lullaby....
"Salam untuk ayah dan ibunda." Ucap Boruto dan Sumire bersamaan.
"Selamat datang anak-anakku. Sudah lama kami menanti kehadiran kalian." Sambut Ratu Kerajaan Barat.
Boruto melirik senyum cantik Sumire sebelum bisa bersuara kembali. Sebenarnya ia masih sedikit merinding mengingat pelukan di kamar beberapa saat lalu tapi demi memainkan peran Putra Mahkota ia terus berusaha seolah tidak ada yang terjadi.
Bicara tentang aktivitas, saat ini mereka sedang berkunjung ke Kerajaan Barat dan ini adalah kali pertama Putra Mahkota menginjakkan kaki di kediaman mertuanya, karena secara adat penyatuan mereka dahulu dilakukan di Kerajaan Utara setelah pihak Kerajaan Barat mengantarkan putri mereka kepada calon suaminya.
Tempat ini sangat asing. Aku yakin Putra Mahkota tidak pernah kemari bahkan setelah menikah. Gumam Boruto sambil melihat ke sekeliling.
"Aku senang bisa mengajakmu kemari, suamiku."
"Hehe... kita harus sering-sering kesini."
Mencoba nyaman di tempat asing cukup sulit bagi Boruto. Ia saja belum mengeksplor lebih jauh Kerajaan Utara tapi sudah harus dikenalkan dengan Kerajaan lain. Ini bukan tempat yang buruk, setidaknya bila ia tidak berhadapan dengan Yang Mulia Raja.
Tatapannya... Raja seperti tidak suka denganku.
...Lullaby...
KAMU SEDANG MEMBACA
Lullaby
FanfictionDeskripsi : Cover by me! Hairstyle : Mitsuki ( Alto Goldfield from Kinso no Vermiel ) Uzumaki Boruto ( Funato Ikada from Boruto Naruto Next Generation on Funato arc ) Kakei Sumire ( Kurokawa Akane from Oshi no Ko ) Uchiha Sarada ( Uchiha Izumi from...