-1

107 8 0
                                    

Key berusaha untuk mempercepat langkahnya menuju gerbang sekolah, ia bangun kesiangan. Ibu Key mungkin mengira tidak usah Key bangun pagi-pagi karna jarak sekolahnya tidak begitu jauh,tapi sayangnya ia jalan kaki.

Belum lagi ia harus membawa buku-buku super berat yang mungkin bisa menurunkan tinggi badanya. Sampai beberapa buku paket harus ia jinjing dengan tas tangan, sisanya tetap di ransel.

Saat Key menginjakkan kakinya di dalam lingkungan sekolah, tepat sekali bel sekolah langsung berbunyi nyaring.

Dan beruntungnya ini hari selasa, tapi tidak beruntungnya. Jika ia tidak cepat, maka ia akan di hukum.

"Mampus gue" Key langsung berlari secepat mungkin menuju kelasnya. Pundaknya serasa mau patah dengan beban yang di tumpukan padanya. Key berharap ia tidak akan jatuh,tapi..

Bruk!

Semua buku yang ada di tas tanganya terlempar cukup jauh, tubuhnya menghantam lantai koridor.

Key menyesal karna mengingat kata jatuh.

Ia buru-buru berdiri dan merapikan seragamnya, ia langsung melirik kesebelahnya. Al berdiri cuek melihat Key.

Kakinya yang terjulur membuat Key tersandung dan jatuh. Key rasa sikunya terluka. Al langsung menarik kakinya dan berdiam cuek.

Key menatap kesal Al dan langsung memungut buku-buku yang berceceran karna terpental. Sepertinya Key lupa kenapa ia berlarian dan sekarang ia menghampiri Al.

"Lo, sengaja ya mau nyandung gue biar jatuh,gitu?"

Dan sekarang Key lah yang masuk dramanya Al dan di buat marah-marah.

Al memutar matanya, tidak sopan.

"Gue gak sengaja" Jawab Al cuek. Key mengetatkan rahangnya.Guru kimia yang baru saja mau menginjakkan kakinya untuk memasuki kelas XI 1 langsung berbalik dan menonton pertengkaran antara Al dan Key.

Semua kelas XI menonton dari jendela kelas masing-masing, mereka tidak mau ketinggalan drama yang di buat Al.

"Buset, kemarin bu santi sekarang cewek ipa XI 1"

"Baru kali ini dia ngenyeret cewek ke drama dia"

Key menatap sinis Al, mungkin Key sakarang sudah siap untuk menelannya hidup-hidup.
"Lo bilang lo gak sengaja!? Lo buta apa mati rasa? Lo gak lihat dan gak ngerasain apa? Kaki lo sengaja nyandung kaki gue tolol!" Key mendorong dada Al dengan jari telunjuknya.

"Kalo gue emang gak sengaja lo mau apa?" Tanya Al, menundukkan kepalanya. Mensejajarkan kontak matanya dengan iris coklat bening di hadapanya.

"Ish! Gak usah deket-deket! Mundur gak lo!?"

Satu langkah lebih maju beberapa inci.

"Kalo gue gak mau gimana?"

Key membuang wajahnya dan mendengkus.

"Kalo lo gak mau, lo bakalan kena akibatnya"

"Memangnya akibat yang bakalan lo kasih apa?"

Empat Negatif || 4-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang