•
Dengan tangan lentik,putih,dan mulus Karbadella Jaxtina merapikan seragamnya dengan elegan. Gadis dengan panggilan Karla itu menyisir lembut surai rambutnya yang harum lavender.Bercermin sekali lagi, mempoles lip bam di bibirnya dengan gerakan sempurna.
Setelah merasa begitu cantik dan rapi, Karla meraih ransel hitam pekat dengan list berwarna emas.
Gadis yang tampak sempurna dengan elegan menuruni tangga berlantaikan marmer. Mansion megah milik keluarga Zarvadelo.
Seperti biasa, ketika Karla sampai di lantai utama Mama dan Papa-nya sudah pergi untuk bekerja di prusahaan terkenal mereka.
Biasanya dan setiap harinya, kemanapun Karla pergi termasuk sekolah. Ia selalu di antar sopir, makan sendirian di meja super megah yang didirikan Papanya.
~oOo~
Semua siswa di kumpulkan di lapangan tengah atau lapangan utama yang biasa menjadi tempat pelaksanaan upacara bendera yang di lakukan setiap hari senin.
Key mendengkus karna terus-terusan di olok oleh kedua temanya.
"Cak elah, masuk dramanya si jenius bau rokok""Gimana keren gak Al? Kayak yang lo bilang waktu itu" Winvi menyenggol bahu Key dengan senyuman mautnya.
Kedua teman Key yang laknat itu kembali tertawa.
Key bersedekap dada, ia rasa ia menyesal mengatakan "Al itu gila tapi keren" Key rasa ia harus menarik ucapanya waktu itu.
"Stop, gue tarik omongan gue deh. Dia gak keren sama sekali, cuman gila doang"
Pagi-pagi Key sudah di buat bad mood dengan kedua teman laknatnya.Tapi, pagi ini Key tidak melihat kehadiran Al sama sekali, ia yakin bahwa cowok jenius itu tidak sekolah. Tentu saja Key tidak mencari Al, hanya saja ia tidak melihatnya dari tadi.
Dari kerumunan siswa, hanya dua siswa yang paling mencolok seperti biasa. Princess school dan Pangeran Sma.
Mereka selalu tampak mencolok di antara siswa lain, entah kenapa. Tapi aura mereka sangat berbanding terbalik dengan siswa lain.
Mic di pukul menggunakan jari telunjuk tiga kali. Membuat kericuhan di lapangan seketika lenyap.
"Tes-tes, ekhem! Hallo anak-anak selamat pagi""Pagi" Balas Semua siswa dengan serentak.
"Jadi, tujuan bapak mengumpulkan kalian semua disini untuk mengumumkan sesuatau. Berhubung jabatan ketua dan wakil osis mau habis, jadi bapak mempersilahkan anak-anak yang mau mendaftar menjadi ketua dan wakil osis silahkan hubungi atau mendaftar ke Ibuk Dina. Dan pelantikan osis akan di laksanakan sabtu depan, itu saja yang dapat Bapak sampaikan. Silahkan kembali ke-kelas masing-masing"
Semua siswa bersorak senang karna sudah boleh bubar, dikarenakan hari mulai panas.
~oOo~
Pria dengan baju volinya berlarian menuju lapangan voli dan meletakkan ranselnya. Sesekali menghamburkan nafas dengan memburu, dia sudah berlari dari gedung kedua sampai kegedung terakhir dan jaraknya lumayan jauh. Sekitar 9 meter ±.
Pria dengan paras menyentuh kata sempurna ini, mampu membuat para fans-nya kejang-kejang jika melihatnya melewati kelas mereka. Apalagi sambil berlarian, kalau kata mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Empat Negatif || 4-
Teen Fiction{Empat Negatif [4-]} Ke empat siswa dengan luka terdalamnya, terkekang dalam sebuah misteri yang menghantui. Kehancuran keluarga yang menggores kelewat dalam hingga susah untuk di sembuhkan. Kisah cinta yang rumit tanpa ujung. Menyusun kembali puing...