10.

4.6K 352 10
                                    

21+ Warning.

"Mnhh.."

Lenguhan-lenguhan Karina yang tertahan membuat Winarsa seakan terhipnotis untuk lebih gencar. Ia mendorong sedikit tubuh Karina hingga kini gadis tersebut sudah berada di bawahnya.

Lumatannya menjadi lebih kasar kala tangan kirinya mengelus masuk pinggang Karina lembut, membuat gadis di bawahnya bergerak tak nyaman. Winarsa menarik wajahnya, dan mata mereka bertemu.

Dahi Karina berkerut, merasakan sesuatu yang aneh dibawah sana. Tangan kanannya pun ia gunakan untuk meraba sesuatu yang berasal dari Winarsa tersebut.

"Eh, jangan." Kaget Winarsa sembari menahan tangan Karina.

Karina terkekeh kecil, ditariknya kembali tengkuk Winarsa, tangan kanannya sibuk membelai lembut pipi kekasihnya itu. Tak lupa juga dengan kecupan lembut yang selalu ia berikan di bibir tipis Winarsa.

Winarsa kembali mengikuti alur, ia memejamkan matanya dan mulai mengecupi lembut rahang Karina. Hingga kecupan tersebut turun ke leher gadis di bawahnya, membuat Karina meremat pelan rambut Winarsa.

"Umhh.. your hand- nghh.." Lenguh Karina kala pinggulnya diraba dengan sensual oleh Winarsa.

Winarsa terkekeh kecil, "I just touch it?"

Karina tersenyum, tangannya kembali meraba sesuatu dibawah sana yang membuat Winarsa sontak menahan tangan Karina lagi.

"Aih, aku kan udah bilang jangan.." Ujar Winarsa.

Alis Karina terangkat, "I just touch it?" Kemudian ia tertawa kecil. Dahi Winarsa berkerut, "Oh gitu?"

Karina mengangguk pelan, ia kembali memeluk leher Winarsa, menghirup dalam aroma yang begitu disukainya itu, Karina memejamkan matanya dengan sesekali memposisikan wajahnya di ceruk leher Winarsa.

Karina merapatkan tubuhnya, begitu pula Winarsa yang menyambut baik perlakuan Karina. Namun Winarsa sedikit menjaga jarak bagian bawah mereka, takut Karina menyadari sesuatu.

"It's gettin' hard, Winar?" Bisik Karina di tengkuk Winarsa yang membuat bulu kuduknya berdiri.

"H-hah?" Winarsa masih belum paham, sebenarnya juga was-was.

"Ssuut.." Karina menahan pelukannya, kemudian tangan nakalnya kembali meraba bagian bawah Winarsa.

Hal tersebut sukses membuat Winarsa sedikit mendorong tubuh Karina, namun Karina tetap menahan pelukannya.

Winarsa menggigit kuat bibir bawahnya, kepalanya sedikit mendongak dengan matanya terpejam kala Karina meremas benda tersebut sembari sesekali mengelusnya lembut.

Karina menatap kekasihnya dan tersenyum, ia kembali mendekatkan wajahnya dan mengecup rahang juga leher Winarsa dengan kecupan basah yang diselingi dengan lumatan sensual.

Tangannya menelusup masuk kedalam celana pendek yang digunakan Winarsa, dan memainkan lebih sesuatu yang sudah berdiri sempurna. Karina mengulum bibir bawahnya kala ia merasakan ukuran dari kekasihnya, it's bigger than she think.

"Mmhh, Rin.." Winarsa mencoba menahan lengan Karina yang masih bermain dengan miliknya.

Tatapan mereka bertemu, tatapan sayu dan memohon. Winarsa menyatukan kembali bibir mereka, menikmati bibir gadis di pelukannya seakan tiada lagi hari esok untuk kembali mengulangnya.

Karina berusaha mengimbangi lumatan ganas yang Winarsa berikan, ia memejamkan matanya erat kala tangan kekar Winarsa berhasil menjamah bagian dadanya dengan sedikit kuat meremasnya.

Dunia Kita Berbeda - WinRina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang