09- Awal bulan yang baik
_1 September, awal bulan yang baik, semoga akan selalu baik hingga akhir_
🍂
Kini gadis itu sedang terburu-buru, pasalnya ia bangun terlambat akibat buat tugas yang membuat dirinya bergadang untuk menyelesaikan semuanya.
"Ck, napa telat sih." segera ia turun ke bawah dengan menenteng tasnya tanpa sarapan pagi, gadis itu dengan cepat keluar, ke bagasi motornya, namun sayangnya ban motor gadis itu kempes.
"Ya Tuhan, apes banget." melirik jam ditangannya, segera ia mencari angkutan umum, berharap semoga ia mendapatkannya segera.
Dari kejauhan seorang cowok berpakaian lengkap dengan atribut SMA Bhinanantara memicingkan matanya kala melihat gadis yang ia kenali.
"Angel?"gumamnya, segera ia menghampiri gadis itu, membuka helmnya setengah.
"Hai, butuh tumpangan?" tanyanya membuat Angel terkejut.
"Eh, lo,"
"Hahah, gue anak komplek sebelah, lo butuh tumpangan?" tanyanya kembali, dapat ia lihat raut bimbang di wajah gadis itu.
"Bentar lagi bell loh, ayok sekalian." ajaknya dengan tersenyum.
"Gapapa?" tanya Angel dengan hati-hati.
"Santai sama gue, ayok dari pada nunggu angkutan umum lama."
Angel pun mengangguk setuju, daripada telat lebih baik menerima ajakan Revan sang ketua OSIS SMA Bhinanantara.
Setelah dirasa gadis itu sudah duduk anteng di jok belakang motornya, Revan sempat melirik sekilas lewat kaca spion, segera ia menancapkan gasnya agar sampai di sekolah.
Di perjalanan tidak ada yang membuka suara, masing-masing sibuk dengan pikirannya.
"Lo tiap hari gitu?" tanya Revan dengan sedikit meninggikan suaranya.
Angel pun memajukan sedikit badannya untuk bisa mendengar ucapan cowok itu.
"Nggak juga sih, hanya aja tadi lagi apes aja ban motor gue kempes." terangnya, cowok itu hanya mengangguk paham.
30 menit perjalanan, kini motor sport milik ketua OSIS itu memasukki area pekarangan SMA Bhinanantara, banyak pasang mata yang tertuju kepada mereka.
"Mereka dekat?" tanya salah satu siswi tersebut.
"Mana gue tau"
"Ketua Osis kita pacaran sama dia?"
Bisikan-bisikan terdengar jelas ditelinga gadis itu, tidak mengambil pusing, toh mereka hanya melihat tidak mengetahui yang sebenarnya. Pikirnya begitu.
Setelah memarkirkan motor itu, Revan melirik kearah kerumunan siswi yang ia duga sedang bergosip.
Melihat tatapan tajam Revan membuat para Siswi itu buru-buru pergi dari tempat tersebut.
"Lo nggak usah mikirin omongan mereka." ucap Revan.
"Haha, iya nggak kok,"
"Yaudah, ayok barengan kita sejalur," ucap cowok itu membuat Anggel terkekeh menanggapi.
Kini mereka berjalan di Koridor, dari ujung lapangan terlihat sekumpulan cowok sedang memperhatikan kedua orang itu.
"Gue kira Angel bareng lo." ucap Kevin
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak Dan Semesta (END✔️)
Teen FictionFollow sebelum membacanya!! No plagiat ❌ Karena semesta punya cerita dan kita yang berperan didalamnya. Jadi jarak yang di ciptakan oleh semesta akan berakhir sesuai dengan apa yang Semesta inginkan. ~~~~ "Semesta, tolong buat perempuan ini selalu...