16 - Kemana dia?

33 13 0
                                    

16. Kemana dia?


"Terkadang kita perlu ikhlas melihat seseorang yang kita sukai bersama yang lain. Bukan karena pengecut hanya saja tidak perlu merusak kebahagiaan yang hadir dalam dirinya, walaupun yang kita rasakan itu sakit."


Mendengar ucapan Revan yang spontan membuat Angel menatapnya dengan tatapan bertanya-tanya. Apa yang dikatakan cowok itu?

"Lo nggak keberatan kan? Kalau sahabat lo jadian sama gue?" tanya Revan kepada Gio.

Tatapan Gio sepenuhnya beralih kepada gadis disampingnya, ada rasa sesak, akan kah ia keberatan? Tapi apa haknya?

"Ngel, lo mau nggak jadi pacar gue?" tanya Revan kembali kepada Angel, gadis itu hanya diam membisu banyak pasang mata yang memperhatikan kejadian itu.

"Lo gausah jawab sekarang gapapa kok.Tapi gue mohon kasih gue kesempatan untuk ketuk pintu hati lo." ucap Revan kala mengetahui raut muka gadis itu yang seolah bingung, kemudian cowok itu mengelus surai hitam milik Angel, membuat siswa-siswi yang melihat itu ikut heboh.

Jangan tanya bagaiamana perasaan Gio, lelaki itu tidak tahu harus bagaimana, melihat adegan itu seolah membuatnya panas.

"Gue tunggu jawaban lo besok."

Setelah mengatakan itu Revan melangkahkan kakinya meninggalkan kedua remaja itu yang saling diam dengan pikiran masing-masing.

"Laa?lo suka dia?" tanya Gio pelan.

"Gue nggak tahu, ayok pulang." ajaknya dengan segera naik dijok belakang motor milik Gio.

Diperjalanan keduanya hanya diam, Angel yang terus memikirkan ucapan sang ketos, dan Gio yang terus melawan perasaannya sendiri.

"Gio, menurut lo gimana? gue terima atau nggak?" tanya Angel dengan sedikit mengeraskan suaranya, Cowok itu memelankan laju motornya dan tersenyum tipis dari balik helmnya.

"Kalau lo ingin buka perasaan lo untuk dia gapapa La." jawabnya akan tetapi sangat berbanding terbalik dengan hatinya.

Angel yang mendengar itupun lantas berpikir dan tidak bertanya kembali.

Sekitar 15 menit perjalanan kini motor sport itu memasuki area pekarangan rumah yang sangat luas.

"Makasih yah heheh." ucap Angel dengan turun dan menyerahkan helm kepada cowok itu yang disambut baik.

"Sama-sama bawell."

"Gio"

"Hm?"

"Kalau gue jadian sama dia gimana?" tanya Angel, cowok itu menghela nafas dan mengelus rambut gadis itu dengan lembut.

"Apapun yang bikin lo senang, gapapa La, terima aja kalau lo ingin buka hati." jawab cowok itu dengan tenang sambil menatap mata gadis yang hitam legam itu.

"Tapi La, kalau gue ngeliat lo nangis hanya karena cowok kek gitu, gue nggak segan-segan untuk tonjok muka tuh cowok." ucap Gio dengan terkekeh.

Jarak Dan Semesta (END✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang