17 - HAPPY BIRTHDAY

32 12 0
                                    


17. HAPPY BIRTHDAY

"Semoga di umur kamu yang sekarang kebaikan selalu menyertai."

-Gio Athalla Zervano-

🍂

_prolog, 21 September ditahun baik_

"Ngel, lo gimana sama tuh ketos?" tanya Anjani dengan meminum es teh miliknya.

Mendengar itu Angel hanya mengerikan bahunya, "Gatau."

"Lah kok ngga tahu, gimana sih. Lo udah kasih jawaban emang?" timpal Anjani dengan serius

Angel yang mendengar itupun hanya menaikkan bahunya acuh "Apasih Jani, gue nggak tahu, dan belum ngasih jawaban hehe."

"Ck, itu namanya lo ngegantung dia lah."

Angel pun tidak merespon kembali, ia hanya melanjutkan makanannya karena bentar lagi akan bell, lagipula ia bingung dengan perasaannya sendiri, dengan secara tiba-tiba ada yang menyukainya.

"Lo percaya nggak cinta pada pandangan pertama?" tanya Anjani, membuat Angel mengangguk setuju.

"Nah, tuh ketos jatuh cinta pada pandangan pertama kali."

🍂🍂🍂

Di tempat lain, Gio dengan mempersiapkan sesuatu, mulai dari dekor sampai dengan kado yang ia siapkan, balon-balon yang ia tiup sendiri membuat Arhan dkk melihat itu hanya berdecak. Bagaimana cowok itu sangat effort dan ketika mereka bertanya, cowok itu selalu menjawab.

"Ini ulang tahun Angel, sangat spesial bagi gue."

"Woy, Gio lo nyuruh kita datang bantu buat apa kalau lo yang ngerjain semua, heran gue." ucap Kevin dengan duduk di sofa sambil memakan cemilan akan tetapi mulutnya terus mengomel.

"Cuci piring aja sono. Lo pada abis makan jadi cuci piring sendiri." jawab Gio dengan entengnya, membuat Kevin berdecak kesal.

"Hahah, Gio si paling effort, kita mah tahu liatin doang." sambung Deka

Mereka kini bolos sekolah hanya untuk mempersiapkan birthday Angel. Itu semua rencana dari cowok pemilik mata hitam legam, bahkan keringat sudah bercucuran di dahinya. Arhan yang melihat itu hanya tersenyum simpul.

Lantas cowok itu berniat mendatangi Gio yang asik dengan kegiatannya. Berbisik di telinga cowok itu

"Lo nggak lupa kan hari ini ada jadwal." ucapnya dengan sedikit berbisik, membuat Gio tersenyum simpul dan mengangguk.

"Nggak kok, mau selesaiin ini dulu." jawabnya, hingga kepalanya tiba-tiba terasa pening, sedikit meringis membuat Arhan khawatir akan kesehatan sahabatnya itu.

"Biar gue bantu, jangan ngeyel lo."

Arhan kini mengambil alih balon yang ada di tangan cowok itu, Gio hanya terkekeh. "Gue kuat kok, lo gak usaha khawatir begitu."

"Bacot."

"WOY LO PADA BISIK-BISIK TETANGGA DEH, NGOMONGIN APA SIH!!" pekik Danu

"Kepo!" ucap Arhan dan Gio bersamaan membuat Danu sedikit memegang dadanya dengan mendramatis.

🍂🍂🍂

Kini jam pulang di SMA Bhinantara berbunyi dengan nyaring. Membuat siswa siswi dengan heboh keluar dari kelas dan pulang ke rumah masing-masing

Jarak Dan Semesta (END✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang