15 - Kebahagiaan yang menanti?

34 13 0
                                    


15. Kebahagiaan yang menanti?

"Ada masa dimana kebahagiaan kita hancur, tetapi setelah itu akan ada kebahagiaan yang terganti. Kita harus dipaksa belajar ikhlas agar bisa mendapatkannya kembali."

🍂

Setelah 1 minggu kepergian kedua orang tuanya Angel, gadis itu tetap menjalani hidupnya yang tentunya di kelilingi orang yang selalu mensuport tiap saat, meski seperkian detik, menit ia selalu merindukan kedua orang tuanya.

Ia mencoba mengikhlaskan agar orang yang ia sayang bisa tenang di alam sana. Gadis itu menjalani hidupnya dengan sedikit berjualan, ia tidak bisa menjamin warisan kedua orang tuanya, untuk itu ia berinisiatif untuk berjualan terkadang menitipkan dikantin sekolah maupun di warung terdekat.

"Wush, selesai juga akhirnya," ucapnya dengan bangga ketika melihat kue buatannya jadi.

"Wih, non hebat deh. Nggak malu jualan, padahal warisan almarhum banyak loh." ucap Bi Sumi yang melihat itu merasa bangga.

"Hehe, gapapa kali bi, itung-itung Angel nabung dari hasil ini. Nggak sia-sia waktu mama masih ada sering bantu buat kue jadi Angel bisalah dikit hehe." ucap Angel dengan tersenyum lirih.

Suara klakson motor terdengar dari arah luar, membuat gadis itu mengintip di jendela dapat ia lihat seorang cowok berpakaian lengkap SMA Bhinantara berjalan menuju pintu utama dengan melepas helmnya.

"Siapa non?"

"Ah itu Gio bi," jawabnya segera ia membuka pintu dan menampilkan seorang cowok dengan tersenyum manis.

"Pagi, cantik." ujar cowok itu.

"Pagi ganteng hahah." jawabnya, siapa sangka balasan Angel membuat telinga cowok itu memerah.

"Shit, gue baper anj!!." pekiknya dalam hati.  Tidak ingin terlihat gugup ia pun melihat ke arah dalam.

"Mau berangkat sekarang?" tanya Gio.

Angel melirik jam di pergelangan tangannya dan mengangguk, "iya sekarang aja lagian udah set 7, gue ngambil jualan dulu gapapa kan?" tanyanya, Yah Gio mengetahui bahwa gadis itu sedang berinisiatif untuk berjualan di sekolah yang nanti dititipkan ke kantin. Toh menurut itu tidak masalah, selagi gadis itu senang ia tidak ingin melarangnya.

Angel berlari masuk dan keluar dengan tempat yang menjadi isi kuenya.

"Lo nggak malu kan?" tanya Angel kepada Gio, tentu cowok itu menggeleng keras, buat apa ia malu malahan ia bangga kepada gadis itu, biarpun mempunyai harta warisan tetapi niatnya dalam berjualan sangat banyak. Ia pasti mendukung keputusan gadis itu.

"Nggak lah, gue bangga malah, apapun yang lo ambil apapun yang lo mau gue dukung laa." ucap Gio, membuat Angel tersenyum haru.

Di lain sisi, seseorang tengah memantau kedua remaja itu dari jarak jauh.

"Mereka pacaran?" monolog nya sambil memperhatikan kedua remaja itu.

Yah, Dia Revan ia ingin menjemput Angel akan tetapi melihat Gio lebih dulu membuatnya mengurungkan niatnya, ia penasaran akan hubungan kedua nya.

Tanpa berlama-lama ia pun pergi dari situ dan menancapkan gasnya agar tidak ketahuan oleh sang pemilik rumah.

🍂🍂🍂

Memasukinya area pekarangan SMA Bhinantara, kini setelah turun dari motor Gio, gadis itu melepaskan helmnya dan sudah banyak teman-temannya yang berkumpul di parkiran, padahal sebentar lagi bell berbunyi akan tetapi mereka tetap tidak bergerak.

Jarak Dan Semesta (END✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang