11. Rasa yang terus berkelana.
"Entah sampai mana, biar semesta yang menentukan."
_Gio Athala Zervano_
🍂
"Lo mau janji sesuatu sama gue nggak?" tanya Gio kepada gadis itu, mereka kini sedang menikmati senja yang mulai menghilang dari ujung sana.
"Janji apa?" jawab Angel dengan sedikit merotasikan matanya ke arah cowok itu yang terdiam sebelum kemudian kembali bersuara.
"Janji sama gue, lo harus tetap senyum, janji sama gue apapun yang bikin lo sakit hati kasih tahu gue, jangan biarkan senyum lo itu mudah luntur." jawabnya dengan tenang, sungguh tanpa sanggah sekalipun, kemudian mata yang awalnya memusat kearah senja kini mata itu memusat kearah gadis yang kini berada disampingnya.
Angel yang mendengar itu rasanya ingin sekali ia menangis, cowok itu selalu bisa membuatnya terharu dengan ucapannya, tidak salah ketika ia mempercayai cowok itu yang sejak dulu bersamanya.
"Janji kalau lo juga ikut andil dalam hal itu." ucap Angel.
"Laa, kalau bisa gue mau berharap sama semesta biar bisa ikut andil disetiap kehidupan lo."
"Kenapa nggak berharap, semesta pasti mendukungnya, bukannya lo pernah bilang kalau semesta bakal dukung jika penghuninya berniat baik." jawab Angel, gadis itu ikut kembali menatap matahari yang sudah menghilang di ujung sana yang sekarang tengah memperlihatkan warna oreng membuat setiap insan yang menatapnya ikut merasakan bahwa senja akan hadir kembali.
"Gue mau tapi gue takut kalau gagal." jawab cowok itu dengan sedikit menunduk mengepalkan tangannya menyembunyikan sesuatu dibalik wajah itu.
"Tuhan, kalau bisa ijinin manusia ini ikut andil dalam hidupnya." batinnya berharap dengan sungguh-sungguh
Angel yang menatap cowok itu seolah perasaannya tidak tenang, apa yang terjadi kepadanya, kenapa sorot mata itu terlihat berbeda.
"Ada yang lo sembunyiin dari gue?" tanya gadis itu membuat Gio kembali mengangkat kepalanya kemudian menggeleng.
"Nggak Laa." jawabnya
"Jangan pernah sembunyiin sesuatu dari gue, lo mau janji?" katanya dengan mengulurkan jari kelingking itu kearah cowok itu.
Terdiam sesaat kemudian cowok itu tersenyum lantas membalas menautkan jari kelingking, dihadapan laut yang luas, dihadapan sang senja, dihadapan semesta ada seseorang yang sangat mempunyai harapan, ada seseorang yang berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja, ada seseorang yang berharap mereka terus bersama. Seolah mereka ingin semesta dan alam raya tahu bahwa mereka mempunyai harapan dijauh lubuk hatinya.
"Lo selalu bilang sama gue, kalau gue harus selalu bilang ke lo apapun yang gue rasakan, kali ini gue juga mau lo harus jujur apa yang lo rasakan. Curang namanya kalau hanya gue yang lo tahu, sedangkan gue nggak tahu soal apa yang lo rasakan Gio." ucap Angel dengan menatap cowok itu, ada rasa sesak kala melihat sorot mata cowok itu seolah ada sesuatu yang tengah di sembunyikan darinya.
"Haha iya janji." jawabnya dengan tersenyum simpul. "Tapi maaf jika gue ingkar, gue bakal usaha kok, ngeliat senyum lo aja udah bikin gue semangat." lanjutnya dengan membatin. Ia hanya ingin gadis itu tahu tentang bahagia, ia tidak ingin gadis itu tahu tentang kesedihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak Dan Semesta (END✔️)
Teen FictionFollow sebelum membacanya!! No plagiat ❌ Karena semesta punya cerita dan kita yang berperan didalamnya. Jadi jarak yang di ciptakan oleh semesta akan berakhir sesuai dengan apa yang Semesta inginkan. ~~~~ "Semesta, tolong buat perempuan ini selalu...