21 - Kecelakaan

58 12 1
                                    


21. Kecelakaan.

"Tuhan dimana pun dia berada, saya harap selalu baik."

-Angel Zivanna Nindita-


Bunyi pesan masuk membuat gadis itu yang semula sedang duduk selanjar di perpustakaan langsung melihat notifikasi, matanya memicing melihat nomor yang ia tidak kenali.

+0862356....

La, selamat ada pinangan bukunya. Gue harap lo tetap bahagia.

Jantungnya berdegup kencang, darahnya berdesir hebat, ia tahu siapa yang mengirimkan pesan itu.

Segera ia membalas pesan itu dengan tangan yang bergetar dan perasaan haru. Orang yang ia tunggu kini mengirimkan pesan untuknya dengan nomor baru.

Gio, ini lo kan? Lo dimana? Plis gue kangen sama lo.

Ia pun segera memencet panggilan, satu panggilan tidak terjawab, tidak menyerah ia terus menelpon nomor itu.

"Angkat plis." gumamnya dengan lirih.

🍂🍂🍂

Di sisi lain, Gio yang baru saja mengirimkan pesan kepada gadis itu, dan melihat panggilan berkali-kali dari gadis itu, ingin sekali rasanya mengangkat panggilan itu dan mendengar suara gadis yang ia rindukan.

"Lo nggak niatan angkat?" tanya Arhan, ia tahu cowok itu sedang gengsi hanya sekedar mengangkat panggilan itu.

Gio terdiam, apa ia harus mengangkat, jarinya kemudian menekan tombol hijau sebelum panggilan itu berakhir.

Dapat ia dengar helaan nafas disebrang sana. Ketika ia menempelkan ponsel itu di telinganya.

"Laa," panggil Gio, dapat ia dengar is akan kecil yang lolos dari mulut gadis itu.

"Gio, lo dimana? Lo nggak kangen gue? Sudah 3 bulan lo ilang tanpa kabar, sebenarnya ada apa? Ada yang lo rahasiakan dari gue?" deretan pertanyaan itu membuat Gio menarik lekukan senyum di bibirnya, terasa hangat kala mendengar ucapan gadis itu, Apa gadis itu mengkhawatirkan dirinya? Kalau iya, ia akan menjadi manusia paling bahagia saat ini.

"Gue baik kalau lo bahagia." kalimat yang keluar dari mulut cowok itu, mampu membuat dirinya menunduk sesaat, melihat selang infus yang masih terpasang di tangannya.

"Lo dimana? Gue mau ketemu." ucap Angel dengan nada serius.

Gio pun tersenyum sesaat. "Jangan, nanti lo ketularan sakit hehe."

"Lo sakit? plis jangan buat gue khawatir."

"La, gue mau minta sesuatu boleh?" tanya Gio sambil melihat Arhan dari samping.

"Apa?" jawab Angel dengan cepat.

"Tetap tersenyum yah, doakan gue biar kita bisa ketemu."

"Pasti kita akan ketemu, lo pernah bilang sama gue nggak akan tinggalin gue. Ayok ketemu, gue kangen." ucap Angel dengan semangat, Cowok itu bahkan bisa membayangkan bagaimana raut muka gadis itu ketika senang.

Jarak Dan Semesta (END✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang